Cianjur (ANTARA) - Petani ikan lele di sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kesulitan untuk memenuhi pesanan dari pedagang, distributor lokal, hingga luar daerah karena hasil panen tidak maksimal serta gagal panen akibat musim kemarau panjang.
"Sejak satu bulan terakhir, banyak distributor dari luar kota yang datang langsung ke kolam untuk membeli ikan khususnya lele yang kami kembang biakkan," kata Useng (35), petani ikan di Kecamatan Mande, Cianjur kepada wartawan di Cianjur, Kamis.
Sebagian besar petani kewalahan untuk memenuhi pesanan pasar karena hasil panen minim dan gagal panen yang menimpa sebagian besar petani lele selama musim kemarau beberapa waktu lalu.
"Kalaupun ada yang panen pada pekan ini, hasilnya belum maksimal karena kebutuhan pasar ukuran lele enam sampai sepuluh ekor per kilogram, sedangkan hasil penangkaran masih di bawah usia panen," katanya.
Untuk memenuhi pesanan, ungkap dia, petani merangkap sebagai tengkulak atau pengepul yang membeli ikan lele dari kolam-kolam milik warga dengan jumlah yang belum maksimal pula.
Ia menjelaskan, pesanan per hari dari sejumlah distributor dan pedagang mencapai 3 ton dengan harga mulai dari Rp17.000 sampai Rp20.000, namun hanya bisa terpenuhi 1 ton karena minimnya stok di tingkat petani.
Yusi (42) pemasok ikan lele asal Kabupaten Bogor, mengatakan turun langsung ke Cianjur untuk memenuhi pesanan lele dari sejumlah pasar di Jabodetabek karena minimnya stok di tingkat pertani di wilayah tempat tinggalnya.
"Faktor cuaca membuat stok lele di tingkat petani minim karena banyak ikan yang mati akibat cuaca panas selama musim kemarau. Saya terpaksa turun langsung ke kolam karena tingkat pesanan yang tinggi," katanya.
Ia menjelaskan, setiap hari pihaknya mendapat pesanan dari pedagang pasar tradisional hingga pasar moderen di Jabodetabek dengan jumlah mencapai 3 ton. Meskipun memiliki kolam sendiri, namun hasil panen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.
"Tingkat pesanan cukup tinggi, bahkan untuk ekspor banyak yang kami terima, namun belum disanggupi karena sulitnya mendapatkan stok. Saya sudah berkeliling sampai Indramayu untuk memenuhi pesanan," katanya.
Minimnya stok tersebut dibenarkan pedagang ikan di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur. Sejak dua pekan terakhir tidak hanya lele, sebagian besar jenis ikan air tawar sulit didapat meskipun pedagang turun langsung ke petani.
Riki Abdulrohman (33) pedagang ikan di Pasar Induk Pasirhayam, mengatakan pasokan ikan tawar seperti ikan nila, mujair, mas dan lele ke pedagang sejak dua pekan terakhir terus menurun.
Biasanya ungkap dia, kebutuhan ikan air tawar untuk satu pedagang di pasar tersebut per hari mencapai 6 kuintal. Namun saat ini hanya terpenuhi 3 kuintal, sedangkan tingkat konsumsi cukup tinggi.
"Saat ini pasokan ikan dari sejumlah petani di Cianjur sulit didapat karena sejumlah petani mengalami gagal panen akibat pengaruh cuaca. Meskipun pasokan mengalami penurunan, namun tidak mempengaruhi harga," katanya.
Baca juga: Warga Kota Bekasi konsumsi ikan capai 22 kuintal per hari
Baca juga: Pangdam III Siliwangi Tebar 27.000 Benih Lele
Petani ikan lele Cianjur kesulitan penuhi pesanan dari pedagang
Kamis, 12 Desember 2019 15:49 WIB