Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan partainya menghargai inisiatif dan pemikiran Presiden Joko Widodo untuk membangun ibu kota negara yang baru.
"Berkenaan dengan rencana pembangunan ibu kota baru. Kami menghargai inisiatif dan pemikiran Presiden Jokowi untuk membangun ibu kota negara yang baru," kata SBY dalam pidato refleksi pergantian tahun bertajuk "Indonesia Tahun 2020, Peluang, Tantangan dan Harapan", di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu malam.
SBY menyampaikan ketika Demokrat berada di pemerintahan, dirinya selaku Presiden juga pernah memikirkan untuk membangun pusat pemerintahan yang baru.
"Konsep kami memang sedikit berbeda. Pusat pemerintahan baru, yang kami pikirkan dulu terletak di kawasan Jawa Barat, dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari Jakarta, menuju ke arah timur," ujar dia.
Menurutnya, konsep itu seperti yang dilakukan Malaysia, yang membangun Putra Jaya sebagai pusat pemerintahan baru, di luar Kuala Lumpur.
"Setelah kami pikirkan dan olah selama dua tahun, rencana ini kami batalkan. Pertimbangan kami waktu itu adalah anggaran yang sangat besar belum tersedia, sementara banyak sasaran pembangunan yang lebih mendesak serta amdal tidak mendukung," ujar SBY menjelaskan.
Dia mengatakan Demokrat sangat mengerti jika Presiden Jokowi juga memiliki pemikiran yang serupa, bahwa beban Jakarta sudah terlalu berat, melebihi daya dukung yang dimilikinya.
Namun kata dia, setelah Demokrat mempelajari, dalam APBN 2020 belum secara gamblang dan signifikan dicantumkan anggaran awal untuk pembangunannya.
Demokrat, kata dia, meyakini pemerintah sangat mengetahui bahwa membangun sebuah ibu kota hakikatnya adalah membangun kehidupan dan membangun sistem. Bukan sekadar membangun infrastruktur fisik.
Selain itu, pembangunannya juga memerlukan biaya yang sangat besar dan jangka waktu yang tidak singkat.
"Karenanya, Demokrat mengingatkan agar perencanaan strategis pemerintah benar-benar disiapkan dengan seksama. Konsep dan jadwal pembangunan seperti apa, berapa biaya dan dari mana anggarannya, serta apakah betul ada pemikiran untuk menjual aset-aset negara dan bahkan utang ke luar negeri untuk membiayainya," ujar SBY.
SBY menekankan hal tersebut yang ingin Demokrat dengar dari pemerintah. Dia meyakini rakyat juga menginginkan hal serupa.
"Saya yakin rakyat Indonesia juga ingin mendengar dan mengetahuinya. Banyak contoh di dunia, negara yang berhasil dan juga yang gagal dalam membangun ibu kota yang baru. Tentu kita ingin menjadi negara yang berhasil dalam membangun ibu kota baru ini," tuturnya menjelaskan.