Bandung (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meminta agar warga Jabar yang menjadi korban kerusuhan Wamena, Papua, diberikan pendampingan psikologis.
"Pasca mereka pulang ke kampung halamannya di Jabar, kami pikir harus diberikan pendampingan psikologis ya karena apa yang mereka lalui di Wamena itu merupakan hal yang sulit dilupakan dan bisa menimbulkan traumatis," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Kamis.
Selain diberikan pendampingan psikologis, kata Ineu, Pemprov Jawa Barat dan pemerintah daerah tingkat dua juga harus memberikan solusi terkait mata pencaharian mereka seusai memutuskan pulang dari Wamena, Papua.
"Mereka di sana kan ingin mengubah nasib atau penghidupan mereka dan tiba-tiba ada peristiwa ini (kerusuhan Wamena), tentu sepulangnya mereka dari Wamena ke sini juga harus diperhatikan soal kehidupan mereka kedepannya seperti apa," kata dia.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini menilai pendampingan dari psikolog sangat diperlukan agar mereka bisa memulai kembali hidup pasca didera peristiwa kerusuhan.
"Jadi harus ada pendampingan, pendekatan ke mereka agar bangkit lagi lah. Seperti dulu ada gempa kan perlu ada pendampingan supaya mereka tidak traumatik," kata Ineu.
Sementara itu, pada Rabu (9/10) malam Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil menyambut 71 warga Jabar, yang memilih pulang ke kampung halaman pasca kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, di Gedung Pakuan Bandung.
Mereka berasal dari 13 kabupaten/kota dengan rincian dari Kabupaten Garut 18 orang, Kabupaten Majalengka dua orang, Kabupaten Sukabumi tujuh orang, Kota Bandung empat orang, Kabupaten Bandung lima, Kabupaten Kuningan dua.
Kemudian Kabupaten Tasikmalaya enam orang, Kabupaten Sumedang delapan orang, Kabupaten Subang delapan, Kabupaten Purwakarta tiga orang, Kabupaten Bogor empat orang, Kabupaten Indramayu tiga orang dan Kabupaten Ciamis satu orang.
Gubernur Emil mengucapkan selamat datang kepada warga Jawa Barat yang telah mengembara di Papua.
"Saya ucapkan wilujeng sumping di nikmatnya dunia yang ada di Gedung Pakuan ini. Kita syukuri nikmat Allah yang luar biasa ini," kata Emil.
Menurut Emil, para warga Jabar tersebut akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing melalui Dinas Sosial Kabupaten/Kota.
Dia juga mengatakan, sebagian dari mereka, ada yang ingin kembali ke Papua, khususnya Wamena.
"Jadi, mayoritas masih ingin tetap kembali ke Wamena sebagian ingin kembali (ke Jawa Barat), dua-duanya akan kita fasilitasi. Dan kita pastikan mereka juga tidak terlantar, nanti kalau sudah memutuskan mau berikhtiar seperti apa nanti kita fasilitasi," kata dia.
DPRD: Warga Jabar korban rusuh Wamena harus diberikan pendampingan psikologis
Kamis, 10 Oktober 2019 14:27 WIB