Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) atau Perinus dalam peningkatan produk dan produktivitas perikanan, serta kesejahteraan pelaku usaha perikanan di Jabar.
Kerja sama ini sebagai bentuk realisasi program "Jabar Go To East" yang digagas Gubernur Jabar M Ridwan Kamil atau Emil.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur Emil bersama Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero), M Yana Aditya, di Gedung Negara Pakuan Bandung, Senin.
Gubernur Emil mengatakan kerja sama tersebut merupakan langkah maju. Nantinya, hasil tangkapan ikan dari para nelayan Jabar akan dibeli oleh Perinus dengan harga yang sangat memadai.
“Kami bermitra dengan PT Perikanan Nusantara (BUMN) untuk menjadi 'off-taker', hasil-hasil nelayan Jawa barat supaya tidak kebingungan (menjual ikan hasil tangkapan) dan mendapatkan harga yang layak,” kata Emil.
"Kemudian yang kedua, teknologinya terutama cold storage, untuk menahan kualitas kesegaran ikan dalam jangka lama, juga kami akan perbanyak dengan standar yang sudah dimiliki,” tambahnya.
Emil menyebutkan kerja sama dengan Perinus merupakan upaya konkret lainnya melalui program “Jabar Go To East”, selain kerja sama penangkapan ikan bersama dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara di kawasan timur Indonesia.
Melalui program ini, untuk tahap awal akan dikirim empat sampai lima kapal nelayan asal Indramayu ke Maluku Utara, dengan ukuran kapal 30GT. Diharapkan upaya ini bisa memberikan peningkatan kesejahteraan bersama para nelayan di Maluku Utara dan nelayan di Jabar sebagai mitra.
“Menariknya dengan kerja sama ini hasil tangkapan ikannya tidak usah balik lagi ke Jawa Barat untuk dijual karena perjalanannya jauh dan panjang. Tapi, nanti oleh sistem Perikanan Nusantara dibeli di lokasi yang berdekatan dengan Maluku Utara, karena punya tempat di Pulau Bacan dan bisa langsung diekspor, seperti ke Jepang,” katanya.
Ruang lingkup kerja sama yang disepakati antara Pemprov Jabar dengan PT Perikanan Nusantara (Persero) antara lain pemetaan dan survey wilayah strategis penangkapan ikan, Bimbingan teknis dan peningkatan kapasitas kewirausahaan nelayan mitra, penyediaan program pelatihan dan perlindungan tenaga kerja di bidang kelautan dan perikanan serta akses modal kerja untuk nelayan.
Kemudian Upaya pencapaian target pendapatan serta pengembangan usaha, dan kegiatan lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
Kerja sama ini merupakan upaya optimalisasi pengelolaan sektor kelautan dan perikanan di Jabar. Hal itu sesuai dengan visi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat 2018-2023, yaitu terwujudnya Jawa Barat juara lahir dan batin dengan inovasi dan kolaborasi. Salah satu sasarannya adalah Nelayan Juara melalui dukungan dari berbagai pihak diantaranya dunia usaha.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perikanan Nusantara (Persero) M Yana Aditya menyambut positif gagasan program “Jabar Go To East”. Perinus akan mengambil peran sebagai mitra strategis bagi nelayan Jabar dalam kegiatan penangkapan ikan di perairan laut Indonesia timur.
Untuk kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat ini, Perinus akan bertindak sebagai off-taker atau pembeli ikan hasil tangkapan para nelayan. Terlebih, Perinus memiliki cabang dan dermaga di Maluku Utara karena 70 persen wilayah kerja Perinus ada di Indonesia timur.
“Kami akan bertindak sebagai off-taker (pembeli) hasil mereka (nelayan), artinya ikan yang mereka tangkap dijual kepada kami. Kebetulan di Maluku Utara ada dermaga kami di sana yang relatif besar,” kata Yana.
Bagi PT Perikanan Nusantara (Persero) kerja sama dengan Pemprov Jabar bukan hal yang baru, karena sejak 2018 telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep di Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara.
Diharapkan kerja sama ini akan terus berkembang dan akan memberikan manfaat positif bagi nelayan, katanya.