Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, segera melakukan penanganan darurat untuk irigasi Sungai Cikondang di Kecamatan Cibeber yang ambrol dengan memasang ratusan bronjong agar air sungai tetap mengalir ke lahan persawahan dan kolam warga.
"Hitungan kasar terkait jumlah bronjong yang dibutuhkan untuk penanganan darurat irigasi yang jebol sudah dilakukan , karena menunggu perbaikan dari Pemprov Jabar, baru akan dilaksanakan tahun 2021," kata Camat Cibeber, Ali Akbar pada wartawan Rabu.
Berdasarkan hitungan sementara ungkap dia, bronjong yang dibutuhkan sebanyak 700 buah agar dapat membendung air dan masuk ke saluran irigasi yang sejak dua bulan terakhir mengering, namun jumlah tersebut dapat berkurang atau bertambah.
Selama ini, tutur dia, tiga ribuan petani di Kecamatan Cibeber sangat bergantung pada aliran air sungai untuk mengairi sawah dan kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi, berharap ada solusi lain agar kesulitan air dapat terpenuhi.
Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Cianjur, Wiguno mengatakan pihaknya akan mengajukan bantuan ke Kementerian PUPR untuk sarana dan prasarana penanganan jangka pendek ambrolnya saluran irigasi Cikondang.
"Kami akan segera mengupayakan penanganan jangka pendek untuk irigasi di Cibeber yang rusak. Kementerian biasanya menyiapkan bantuan pada masa kekeringan, sehingga kami akan mengajukan bronjong, alat berat, batu belah dan kebutuhan lain," katanya.
Dinas PUPR juga akan melakukan sodetan dari sungai kecil yang berada di bawah kewenangan kabupaten, meskipun debit airnya tidak akan cukup untuk mengairi semua wilayah, namun diharapkan dapat meminimalisir kekeringan.
"Tidak hanya memasang bronjong, kami akan membuat sodetan agar air tetap dapat mengalir ke saluran irigasi sebagai upaya tidak meluasnya gagal panen akibat musim kemarau," katanya.
Baca juga: Seribuan hektare lahan sawah di Cianjur terancam gagal panen
Baca juga: Pemprov Jabar-pengelola irigasi koordinasi terkait antisipasi kekeringan