Bandung (ANTARA) - Pemeritah kota Bandung berupaya menekan angka pengangguran dengan menyelenggarakan pameran bursa kerja yang digelar di halaman Bandung Indah Plaza (BIP).
Wakil Wali kota Bandung, Yana Mulyana di Bandung, Selasa menyebutkan pameran bursa kerja ini merupakan kedua kalinya digelar Pemkot Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung di tahun 2019.
Pada bursa kerja tersebut tersedia sekitar 4.000 posisi lowongan pekerjaan.
“Bursa kerja ini melibatkan 38 perusahaan dengan kurang lebih ada 4.000 posisi kerja yang dibutuhkan. Mudah-mudahan bisa membantu menekan angka pengangguran,” kata Yana.
Berdasarkan data terakhir per bulan Maret 2018 lalu di Kota Bandung tercatat pengangguran sebanyak 96 ribu orang. Sehingga, dia berharap pameran bursa kerja ini bisa berkontribusi menekan angka pengangguran.
“Ini yang kedua, Insyaallah setiap tahun ada empat kali. Jadi dengan berkisar antara 4.000 (posisi) sekali pameran jadi ada sekitar 16.000 posisi yang ditawarkan dalam setahun,” kata dia.
Menurut Yana, penyerapan tenaga kerja dalam pameran bursa kerja ini tidak hanya bergantung pada posisi lowongan yang ditawarkan. Tetapi, kata dua, lowongan tersebut juga bergantung pada kompetensi pelamar yang dibutuhkan perusahaan.
“Karena kalau orang bilang, katanya lapangan kerja itu susah. Tapi ketika ketemu sama pengusaha kadang dia bingung juga nyari tenaga kerjanya karena kompetensinya tidak ketemu. Jadi dengan adanya job fair ini mudah-mudahan bisa mempertemukan perusahaan dengan yang mempunyai kompetensi tertentu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Bandung Arief Syaifudin mengatakan dalam pameran bursa kerja ini dibuka posisi lowongan kerja untuk berbagai jenjang pendidikan mulai dari setingkat SMA hingga lulusan perguruan tinggi. Selain itu bursa tersebut juga tersedia sejumlah posisi untuk kaum difabel.
“Untuk disabilitas juga kita sediakan minimal satu persen. Itu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan,” kata Arief.
Arief mengungkapkan, untuk menekan angka pengangguran ini tidak hanya cukup dengan membuat pameran bursa kerja. Pihaknya juga membuka pelatihan dan menyelenggarakan program magang.
Dengan demikian, Arief berharap tren penurunan tingkat pengangguran di Kota Bandung bisa terus berlanjut. Sejak tahun 2016 tercatat 9,05 persen angka pengangguran menurun ke level 8,44 persen di tahun 2017, lalu kembali menyusut di angka 8 persen pada 2018.
“Penyerapan dari job fair tahun lalu itu 51 persen. Pastinya, selain job fair ini kita mendorong pelatihan dan pemagangan bagi masyarakat. Tapi bukan hanya untuk tenaga yang siap bekerja tapi juga wirausaha baru, kemarin kita kerja sama dengan pihak Jepang itu mengenai pengelasan,” katanya.
Dia juga kembali mengingatkan agar masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi Bandung Integrated Manpower Management (BIMMA) Disnaker Kota Bandung sebagai kanal informasi khusus lowongan kerja.
Baca juga: 3.499 pelamar dapat pekerjaan dalam Job Fair Cianjur