Jakarta (ANTARA) - Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung bekerja sama dengan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di bidang pelatihan otomotif.
"Pelatihan ini standar berdasarkan PBK untuk menghasilkan lulusan otomotif yang andal. Nantinya kami harapkan lulusan pelatihan 100 persen akan diserap oleh Mitsubishi dan ditempatkan di seluruh bengkel Mitsubishi," kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono melalui siaran pers, Jumat.
Pelatihan otomotif ini akan diikuti sekitar 640 orang atau 40 paket pelatihan yang berasal dari 36 kabupaten/kota di Indonesia dan direkrut melalui koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota. Ada pula peserta kelas Mitsubishi diambil dari Palembang dan Bali.
"Pada prinsipnya BBLK Bandung memprioritaskan peserta dari Bandung dan Jawa Barat, tapi ada juga peserta yang berasal dari luar Jawa Barat. Kerja sama ini merupakan yang pertama dari BLK dengan Mitsubishi dan nantinya akan diperluas dengan BLK seluruh indonesia," kata Bambang Satrio Lelono.
Saat ini menurut Dirjen Bambang Satrio, Kemenaker memiliki kebijakan peningkatan penguatan mutu dan akses pelatihan untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dengan menjalin kerja sama dengan industri sehingga program-program pelatihan sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan industri.
"Akses pelatihannya juga terus kami permudah karena Kemnaker menginginkan siapapun dan di manapun akses pelatihan vokasi mudah dilakukan," kata Bambang Satrio.
Sementara Plt Kepala BBPLK Bandung, Tuti Hariyanti menambahkan setelah para peserta menyelesaikan pelatihan di BBPLK Bandung, lulusan pelatihan ini akan diinformasikan kepada jaringan Forum Komunikasi Industri BBPLK Bandung untuk siap direkrut melalui proses pemagangan dulu atau rekruitmen sebagai calon tenaga kerja.
"Materi pelatihan ini disesuaikan dengan kurikulum/program yang telah divalidasi oleh bidang program dan evaluasi dan disusun berdasarkan SKKNI (Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia)" kata Tuti.
Melalui pelatihan berbasis kompetensi, Tuti berharap BLK mampu mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten sesuai kebutuhan industri, agar nantinya mampu mengisi lowongan kerja yang ada di industri atau membuka lapangan kerja sendiri.
Baca juga: Seribu pesantren siap dapatkan pelatihan kerja dan berwirausaha
Baca juga: JNE beri pelatihan kepada 1.500 UKM di Bandung