Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Konsumsi gas Liquified Petroleum Gas (LPG) di Bekasi, Jawa Barat memasuki fase tertinggi saat Ramadhan yang mencapai 19.000-20.000 tabung per hari.
"Sejak memasuki bulan Ramadhan, jumlah kebutuhan meningkat dengan kenaikan 19.000-20.000 tabung per hari," kata Senior Sales Executive LPG III Wilayah Bekasi Deny Hamdani di Cikarang, Minggu.
Menurut Deny, jelang Ramadhan hingga saat ini konsumsi LPG tertinggi, namun menjelang H-5 Lebaran biasanya akan turun.
Data Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Bekasi, kata Deny, kenaikan permintaan gas LPG telah mencapai 19.000 tabung per hari. Kenaikan tersebut telah terjadi sebelum memasuki bulan puasa dan kembali naik pekan ini.
Deny menyatakan, kebutuhan gas LPG di Kota dan Kabupaten Bekasi yang mencapai 190.000 tabung per hari tersebut dipasok dari 94 agen yang menjadi anggota Hiswana Bekasi.
Berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, peningkatan itu terjadi bukan menjelang Lebaran, tapi lebih awal. Meningkat pada pekan ketiga puasa, lalu H-5 Lebaran mulai turun karena banyak yang sudah mudik.
"Prediksi kami, tahun ini tidak berbeda jauh dengan sebelumnya," kata dia.
Meski pola makan saat Ramadhan berkurang, namun intensitas memasak justru meningkat. Banyak konsumen yang menggunakan LPG lebih dari biasanya untuk memasak menu pendamping berbuka, seperti camilan.
"Belum lagi, kan kalau puasa banyak orang yang berdagang, apalagi untuk takjil berbuka. Otomatis penggunaan gas meningkat, kebutuhannya turut meningkat. Maka setiap momentum bulan puasa sampai jelang lebaran, pasokan selalu ditambah. Meski demikian, kami pastikan pasokan gas tetap tersedia, tidak ada kekurangan," tandasnya.
Baca juga: Cianjur dapat tambahan pasokan gas elpiji 10 persen
Baca juga: Elpiji sebesar 45 metrik ton disiagakan Pertamina Sukabumi