Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah menyiapkan tiga cara untuk mengatasi penumpukan sampah yang saat ini dikeluhkan masyarakat akibat terbatasnya armada truk dan lambatnya pengangkutan sampah disebabkan jalan menuju Tempat Pemungutan Akhir (TPA) Pasisrbajing rusak.
"Dalam seminggu ini kami memikirkan persoalan sampah, dan ada tiga cara yang telah disiapkan untuk penanganannya," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Sabtu.
Ia menyebutkan, tiga cara yang siap dilakukan pemerintah untuk mengatasi penumpukan sampah di perkotaan Garut yakni, pertama mencari TPA sementara sehingga tidak semuanya diangkut ke TPA Pasirbajing yang saat ini kondisi jalannya rusak.
"Rencananya penggunaan TPA sementara ini ada di wilayah Banyuresmi dan Karangpawitan," katanya.
Selanjutnya cara kedua, kata Helmi, memperbaiki jalan menuju TPA Pasirbajing tahun anggaran 2019 yang saat ini kondisi jalan tersebut menyulitkan laju kendaraan truk.
Selama ini, lanjut dia, jalan yang rusak hanya ditambal dengan pasir dan batu agar truk yang membawa sampah dapat melewati jalan itu untuk menuju titik TPA Pasirbajing.
"Anggaran perbaikan jalannya sudah ada, cuma (proyeknya) belum lelang," katanya.
Upaya ketiga, kata Helmi, membuat sistem aturan pembuangan sampah dari masyarakat sehingga produksi sampah bisa diminimalkan dan dimanfaatkan kembali sampah yang diproduksi masyarakat.
"Jangan 100 persen dibuang ke TPA, selama ini Pemkab hanya mengatur pembuangan sampah dari TPS ke TPA, sedangkan dari sumbernya yaitu rumah warga belum diatur," katanya.
Ia menambahkan, Pemkab Garut juga telah menyiapkan anggaran untuk penambahan armada truk sampah sebanyak 15 truk untuk memudahkan proses pengangkutan sampah secara merata dan cepat.
"Kami sudah rencanakan anggaran beli 15 truk," katanya.
Baca juga: Jalan rusak ke TPA sebabkan sampah di Garut tidak bisa diangkut