Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat kenaikan peringkat dalam penanganan stunting (kekerdilan) di Jawa Barat yang semula berada di peringkat paling akhir, naik menjadi di posisi 18.
"Meskipun sudah menunjukkan perbaikan, namun pemkab melalui Dinas Kesehatan akan terus menyasar daerah yang diduga masih banyak anak berpotensi stunting," kata Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Jumat.
Ia menjelaskan, saat gerakan nasional penanganan stunting, Cianjur menunjukkan data yang kurang memuaskan, bahkan di tingkat jabar, berada di posisi ke-27 atau peringkat terakhir.
"Setelah penanganan stunting 10 desa di 8 kecamatan, peringkat terakhir bergeser naik ke 18 dari seluruh kabupaten/kota se-Jabar. Melihat persentase menurun jauh dibandingkan sebelumnya," kata Herman.
Ia menuturkan, pemerintah daerah akan terus berupaya untuk melakukan pencegahan dan penanganan stunting karena stunting akan mengakibatkan tumbuh kembang anak terhambat.
"Kalau dituntaskan akan tercipta generasi berikutnya yang berkualitas, sehingga pemkab gencar melakukan sosialisasi, serta penanganan cepat terutama di titik yang berpotensi terkena stunting," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakan tahun ini, sejumlah desa menjadi sasaran sosialisasi stunting, bertambah dibandingkan tahun sebelumnya hanya 10 desa.
"Tahun ini penanganan akan dilakukan di 33 desa dan lebih banyak kecamatan. Target daerah yang disasar tentunya yang berpotensi banyak anak yang terkena stunting mulai dari utara, perkotaan, hingga selatan," katanya.
Saat ini, tambah dia, pemkab tengah merumuskan peran dari setiap Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait penanganan stunting karena tidak hanya peran dinkes, namun OPD lain harus terlibat dalam penanganan stunting.
"OPD terkiat yang akan dilibatkan misalnya dinas pertanian melalui pemberian pangan, dinas kimrumtan melalui sanitasi dan lainnya. Sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat dari segala lini," katanya.
Baca juga: Atalia Kamil: tekan stunting dengan perencanaan keluarga
Baca juga: Sekda Jabar: 1.000 hari pertama kehidupan bisa cegah stunting