Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Iwa Karniwa mengingatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting disadari para ibu dan ayah muda untuk mencegah stunting atau kecebolan pada anak.
"Pemprov Jawa Barat berkepentingan dengan kampanye HPK ini karena kesehatan merupakan investasi utama dalam pembangunan di Bumi Pasundan," kata Iwa Karniwa saat membuka rangkaian Peringatan ke-59 Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 di Kota Bandung, Sabtu.
Menurut Iwa, hari pertama kehidupan seorang manusia dimulai dari masa kandungan hingga anak berusia dua tahun dan masa ini adalah periode emas untuk mencetak generasi berkualitas bebas stunting dan masalah gizi lainnya.
“Intervensi pada periode ini tidak boleh diabaikan. Karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang,” kata Iwa.
Kecebolan dan masalah gizi lain masih menjadi ancaman kesehatan di kabupaten kota Jawa Barat. Pemprov bersama pemerintah kabupatan dan kota berhasil menurunkan angka stunting 4,2 persen dalam lima tahun.
Berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting Jabar pada 2013 tercatat 35,3 persen sedangkan pada 2018 turun menjadi 31,1 persen.
Pemprov Jabar menargetkan angka stunting lima tahun ke depan ada di bawah 20 persen.
Maka dari itu Iwa meminta berbagai stakeholder menjalankan peran dan fungsinya masing-masing dengan mengutamakan komitmen, kontinuitas kampanye, konvergensi program, akses pangan bergizi, dan monitoring program.
“Selanjutnya upaya tersebut perlu bersinergi dengan sistem pangan global melalui penerapan pola gizi seimbang untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi. Pembangunan pertanian dan lingkungan juga harus terpadu,” kata Iwa.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Sri Sudarti berharap Hari Gizi Nasional menjadi spirit untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat dan bersih sehari-hari.
Sehingga nantinya angka harapan hidup masyarakat Jawa Barat pada 2023 meningkat dari sekarang 72,9 tahun menjadi 76 tahun.
Menurut Sri, peringatan ke-59 Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat berlangsung dua hari dari 6-7 April 2019. Hari pertama diisi kegiatan yang sifatnya meningkatkan kapasitas dinas kesehatan dan persatuan ahli gizi di kabupaten/kota.
Sedangkan hari kedua akan berlangsung di area CFD Dago, Kota Bandung yang akan diisi dengan pelayanan kegiatan sosial, pelayanan kesehatan, dan konseling gizi kepada masyarakat.
Pada peringatan Hari Gizi Nasional ini, Pemprov Jabar memberikan penghargaan kepada Kabupaten Bogor karena memiliki manajemen Pengiputan Data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) terbaik dengan kriteria seluruh puskesmas telah memasukkan data ibu hamil dan balita terbanyak.
Baca juga: "Beas Beureum", upaya Pemkot Bandung tingkatkan gizi anak
Baca juga: Pemkab Cianjur klaim sukses tangani kekerdilan