Bandung (ANTARA News) - Sebanyak empat warga yang masih satu keluarga asal Cipacing, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat meninggal dunia akibat diterjang tsunami di Provinsi Banten, Sabtu (22/12) malam.
Jenazah mereka dibawa menggunakan ambulans ke rumah duka di Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, untuk selanjutnya dimakamkan, Senin.
Ketika terjadi tsunami, mereka sedang mengisi hari libur dengan berwisata ke Pantai Carita, Banten.
Sebanyak empat korban tsunami tersebut, yakni Feni (30), Ita Puspitasari (27), dan Fico (4), warga Bumi Cipacing Permai, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, sedangkan Rida (42) tercatat sebagai warga Perumahan Abdinegara, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Lusiana Yahmudin, salah seorang anggota keluarga korban, mengatakan keluarga besar Nanang Suherman (58) dari Cipacing bersama keluarga besar lainnya dari Tasikmalaya dan Subang berwisata ke pantai di Banten.
"Saya diajak, tetapi saya tidak bisa, karena suami saya tugas (anggota polisi, red.)," kata dia.
Ia menyampaikan informasi tsunami itu diperolehnya pada Minggu (23/12) pagi, awalnya dari keluarga lain bahwa rombongan keluarga besar Nanang Suherman menjadi korban tsunami.
"Saya buru-buru datang ke sini, untuk memastikan, ternyata benar," katanya.
Tetangga korban, Rusanto Joko, menambahkan Nanang bersama seorang istri dan anggota keluarganya, termasuk asisten rumah tangganya pergi berwisata menggunakan bus ke Banten.
Ia mengaku sebelum kejadian tsunami sempat melihat status WhatsApp Nanang yang menampilkan suasana Gunung Krakatau.
"Saat tahu ada tsunami di Banten, saya coba menghubungi Pak Nanang, tapi tidak bisa dihubungi," katanya.
Korban meninggal, yakni Feni dan Fico, akan dimakamkan di Kota Cimahi, sedangkan Ita dan Rida dimakamkan di Cibeusi, Kecamatan Jatinangor.
Anggota keluarga lainnya yang mengalami luka-luka akan diantarkan menggunakan bus ke Perumahan Bumi Cipacing Permai.