Bandung (Antaranews Jabar) - Lembaga nirlaba yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, Yayasan Lotus mengirimkan bantuan makanan, pakaian layak pakai, perlengkapan shalat, obat-obatan serta kebutuhan sehari-hari untuk para korban terdampak Tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Lotus Kita, Lely Pelitasari, Minggu, mengatakan bantuan yang disalurkan oleh Lotus merupakan sumbangan yang bersumber dari internal pengurus dan para donatur yang mempercayakan bantuannya pada yayasan ini.
"Kita ingin ikut berpartisipasi membantu masyarakat korban Tsunami di Banten dan Lampung. Kami mendapat support dari berbagai sumber atau donator, baik dari keluarga besar sesama alumni HMI juga dari pihak lain yang merasa terpanggil untuk membantu saudara kita yang terkena bencana. Terima kasih tak terhingga untuk mereka yang memberikan kepercayaan kepada Lotus," kata Lely Pelitasari yang juga Wakil Ketua Ombudsman RI.
Dia mengatakan di Lampung Selatan, bantuan diserahkan kepada pengungsi di Posko Mesjid Al Furqon yang dikelola Pemerintah Daerah Lampung dan Posko SMA Kebangsaan Kalianda.
Bantuan diserahkan oleh Dewan Pengawas Emi Rusmiati, Jumat 28 Desember 2018. Sementara di Pandeglang, bantuan akan disalurkan kepada warga pengungsi di Posko Pengungsian wilayah Menes.
Sementara itu, Ketua Yayasan Lotus Kita, Ilah Holilah menjelaskan semula pengurus akan mengunjungi langsung wilayah terdampak parah di Labuan sekaligus menyampaikan bantuan.
Namun dengan masih adanya peringatan potensi tsunami dan dampak erupsi Anak Krakatau dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), maka kunjungan dialihkan ke Posko Pengungsi di Menes, Pandeglang.
"Di penghujung 2018 di berbagai wilayah Indonesia banyak mengalami bencana. Kami ingin melihat langsung dampak Tsunami di Pantai Carita, agar jadi pengingat bahwa bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja, sehingga kita semua perlu terus waspada," katanya.
"Semoga saudara kita sabar, dan musibah ini segera berakhir sehingga mereka dapat menikmati kehidupan normal kembali," lanjut Ilah Holilah yang juga Dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Banten.