Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bandung meluncurkan mesin anjungan tunai mandiri penyaluran beras bagi masyarakat tidak mampu dalam rangka peringatan Hari Krida Pertanian Tingkat Kota Bandung di Lapangan Urugan, Cibiru, Selasa.
"(Pemkot Bandung) ada program ekonomi dan kemandirian warga, yang utamanya juga `me-launching` yang namanya ATM beras," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Bandung, Selasa.
Pria yang akrab disapa Emil itu, mengatakan Pemkot Bandung terus berupaya mengakomodasi seluruh kebutuhan warganya, terutama yang tidak mampu, agar bisa sejahtera.
Mesin ATM beras itu, kata dia, diluncurkan bagi warga yang tidak masuk dalam daftar keluarga penerima beras miskin (raskin).
"Raskin kan sistem memberi kepada warga tidak mampu. Kalau itu diberikan langsung ke Pak RT-nya, sekarang cukup pakai kartu. Sehingga mungkin kurang baik dalam prosesnya kalau manual," kata dia.
Menurut dia, penyaluran beras melalui mesin ATM itu dapat mencegah praktik kecurangan yang selama ini banyak dikeluhkan warga.
Pasalnya, takaran beras sudah disiapkan yakni 2,5 kilogram per satu kali pengambilan.
Hingga saat ini, baru terdapat enam ATM beras yang ditempatkan di enam rumah ibadah dengan rincian lima di masjid dan satu di gereja. Dengan begitu, ia optimistis penyaluran beras akan bermanfaat bagi warga.
"Satu ATM untuk 75 KK (kepala keluarga). Namanya teknologi menyesuaikan tapi masa nunggu dulu saya kira bertahap (keseluruhan, red.). Tapi yang penting niatnya sudah kita mulai," kata dia.
Ke depan, Pemkot Bandung berencana terus menambah jumlah ATM beras.
Ia menargetkan di setiap rumah ibadah di satu kelurahan bisa memiliki ATM beras.
Bahkan, nanti ketika ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, inovasi baru ini akan di bawa ke seluruh wilayah Priangan.
"Sebagian di saya, sebagian di wali kota baru. Kalau Gubernur Jawa Barat nanti saya pakai programnya untuk hibah ke seluruh Jawa Barat," kata dia.
Kepala Dinas Pangan dan Peternakan Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan beras yang disediakan merupakan stok Pemkot Bandung.
"Berasnya premium seharga Rp12 ribu/kg. Ini cadangan pangan dari Pemerintah Kota Bandung," kata dia.
Dia menjelaskan ATM beras khusus bagi warga yang tidak terdaftar dalam program bantuan pangan non tunai (BNPT). Warga yang berhak mendapatkan ATM beras berdasarkan rekomendasi dari pemuka agama di wilayah masing-masing.
Dalam satu bulan, warga penerima ATM beras, berhak menerima bantuan mencapai 10 kg/bulan. Namun mereka hanya bisa menariknya secara bertahap atau seminggu sekali dengan berat 2,5 kg.
"Baru 450 kepala keluarga penerima kartu ATM beras. Ini provit gratis sampai akhir tahun. Kami menggelontorkan lebih dari 22 ton dari cadangan pangan pemerintah daerah," kata dia.