Bandung (Antaranews Jabar) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, berharap tidak ada penimbunan kebutuhan pokok jelang memasuki bulan suci Ramadan.
"Kami memantau secara langsung stabilitas harga-harga di pasar tradisional. Kami berharap tidak oknum memanfaatkan situasi ini dengan menimbun kebutuhan pokok," ujar Ineu di Bandung, Rabu.
Ineu bersama Kapolda Jawa Barat serta unsur pimpinan daerah yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pangan melakukan sidak ke sejumlah pasar di Kota Bandung, untuk mengetahui stabilitas harga kebutuhan pokok.
Pasar yang dikunjungi tim Satgas Pangan yakni Pasar Sederhana dan Pasar Kosambi Kota Bandung. Ineu mengatakan, dari interaksi dengan para pedagang di dua pasar tersebut, belum ada kenaikan harga-harga yang signifikan. Pasalnya pasokan dan kebutuhan pasar masih relatif seimbang.
"Sejauh ini berdasarkan pantauan di lapangan harga masih stabil bahkan ada penurunan harga disebagian komoditas," kata dia.
Berdasarkan pemantauannya, beberapa harga bahan pokok yang naik seperti cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, dan tepung tapiyoka.
Cabai rawit naik dari Rp.30 ribu/kg menjadi Rp.40 ribu/kg. Cabai merah tanjung dari Rp.45 ribu/kg menjadi Rp.50 ribu/kg, cabai rawit domba dari Rp.40 ribu/kg menjadi Rp.50/kg, telur ayam ras dari Rp 24.000 menjadi Rp 24.500.
Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti daging ayam ras, daging sapi, beras, dan gula pasir relatif stabil. Daging ayam masih diangka Rp.35 ribu/kg, daging sapi Rp.120 ribu/kg, beras medium Rp.10 ribu/kg, dan gula pasir Rp.12 ribu/kg.
Sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, jajarannya turun tangan untuk mengantisipasi harga kebutuhan pokok tersebut, karena akan berpengaruh pada keresahan dan ketidakstabilan Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat.
"Ingin memantau secara langsung karena sebentar lagi libur panjang jadi kebutuhan masyarakat meningkat, namun harga-harga masih relatif normal," katanya.
Menurut dia, Satgas Pangan provinsi Jawa Barat akan terus memonitoring harga kebutuhan pokok di Jawa Barat hingga masuk bulan puasa. Apabila tim di lapangan menemukan adanya penimbunan oleh sekelompok orang, maka akan ditindak tegas.
"Jangan sampai ada monopoli-monopoli, di umpetin (timbun) dulu. Kalau sampai ada, tim gabungan akan tindak dengan tegas," katanya.