Cirebon (Antaranews Jabar) - Sebanyak 30 warga yang berada di sekitar kawasan PLTU Cirebon, Jawa Barat, mengikuti pelatihan vokasi ketenagalistrikan, ini merupakan pemberdayaan masyarakat melalui program keahlian.
"Program vokasi ketenagalistrikan ini bagian dari visi besar menjadikan Cirebon sebagai pusat pendidikan tenaga listrik terampil, jadi ini adalah langkah kecil dari sebuah lompatan besar," kata Presiden Director Cirebon Power, Heru Dewanto di Cirebon, Kamis.
Program vokasi ketenagalistrikan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat melalui keahlian, pendidikan dan pelatihan (Diklat) Vokasi-Teknisi Instalasi Listrik Tenaga dan Juru Las SMAW (1G-2G, 1F-2F).
Masing-masing kelas keterampilan kata Heru, akan diikuti 15 orang dan jumlah total ada 30 orang dengan durasi pelatihan selama 160 jam pelajaran.
Kelas vokasi ini diprioritaskan diikuti eks petani garam atau keluarganya. Dengan harapan dapat memberi bekal pengetahuan dan keterampilan bagi mereka.
"Sehingga nantinya dapat memperoleh peluang kerja," ujarnya.
Heru menambahkan, dalam waktu dekat akan dilakukan peluncuran secara resmi pusat vokasi ketenagalistrikan bersamaan dengan Ground Breaking PLTU Unit II, dan digitalisasi operasional pembangkit listrik.
Diharapkan dengan adanya program vokasi dapat memecah sumbatan dan kesenjangan antara skill yang dibutuhkan oleh proyek dan keterampilan yang ada d masyarakat.
"Sumbatan ini akan bisa kita buka. Ini adalah tujuan dari program vokasi itu," katanya.
Ditempat yang sama Camat Astanajapura, Mahmud Tajudin mengaku sangat mendukung program ini, sebab program keterampilan seperti ini sangat ditunggu dan diharapkan dapat memberi pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat.
"Pada dasarnya kami berpikir apa yang dilakukan PLTU, Muspika semua kembali kepada masyarakat karena tujuannya adalah menyejahterakan dan melayani masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Muspika Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu bersama Cirebon Power telah bekerjasama menyerap anggota masyarakat yang berminat mengikuti vokasi.
Puluhan orang dari tiga desa yaitu Kanci, Kanci Kulon dan Waruduwur mengikuti pendaftaran, kemudian terpilih 30 orang yang dinilai potensial dan layak mengikuti kelas vokasi.