Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengharapkan pembangkit Cirebon Power Unit II 1x1.000 megawatt (MW) segera beroperasi secara komersial.
Pembangkit tersebut termasuk dalam proyek strategis nasional ketenagalistrikan 35.000 MW yang akan memasok listrik melalui sistem jaringan Jawa-Madura-Bali.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM M. Priharto Dwinugroho dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan manajemen Cirebon Power sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk pendaftaran rencana mitigasi emisi.
"Artinya, pembangkit ini sudah memiliki rencana monitoring emisi," kata Priharto seusai menghadiri kunjungan kerja reses anggota Komisi VII DPR RI ke pembangkit Cirebon Power Unit II.
Menurut Priharto, pembangkit Cirebon Power Unit I menggunakan teknologi "super critical". Sedangkan pembangkit unit II menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan, yakni "ultra super critical".
Teknologi "ultra super critical" mampu meningkatkan efisiensi penggunaan batu bara sampai 40 persen sehingga emisi yang dihasilkan semakin rendah.