Cirebon (ANTARA) - Badan Pengelola (BP) Kawasan Rebana menyebut komoditas garam berpotensi besar menjadi pendorong masuknya investasi baru di Cirebon, Jawa Barat, karena kualitasnya dinilai sangat baik dan dibutuhkan banyak industri.
Kepala BP Kawasan Rebana Helmy Yahya mengatakan dirinya terkejut mengetahui, kalau Kabupaten Cirebon memiliki produksi garam rakyat dengan mutu tinggi yang selama ini belum banyak dikenal.
“Saya kaget Cirebon punya garam bagus. Ini sebenarnya peluang besar untuk menarik investor,” kata Helmy usai menghadiri Cirebon Investment Summit 2025 di Cirebon, Kamis.
Ia menilai garam bisa menjadi sektor unggulan jika dikelola dengan baik, termasuk melalui hilirisasi agar komoditas ini memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Menurut Helmy, pengembangan garam pun dapat membuka lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi masyarakat di daerah pesisir.
Ia berencana kembali meninjau lokasi produksi garam di Cirebon, untuk melihat potensi yang bisa didorong masuk ke Kawasan Rebana.
Selain garam, Helmy mengatakan Cirebon juga punya potensi lain seperti perikanan, kuliner, batik, dan seni topeng yang bisa ikut mendukung investasi.
Namun, ia menekankan perlunya percepatan pembangunan kawasan industri di Cirebon agar investor memiliki tempat yang memadai untuk menanamkan modal.
Oleh karena itu, ia mengajak pemerintah daerah, anggota DPRD, asosiasi usaha, dan instansi terkait lainnya untuk bekerja sama membuka peluang investasi lebih luas.
Pihaknya menilai proses perizinan yang mudah, pembebasan lahan yang lancar, dan dukungan rantai pasok sangat diperlukan agar investor tidak menemui hambatan.
Helmy menyampaikan BP Rebana, siap membantu mengatasi kendala-kendala yang muncul melalui tugas debottlenecking.
