Antarajabar.com - Ratusan warga menggelar aksi di Kantor DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, menyampaikan aspirasi penolakan terhadap perusahaan yang melakukan penutupan mata air dan jalan desa di Kecamatan Kadungora karena merugikan masyarakat setempat.
Koordinasi Aksi dari Forum Masyarakat Leles dan Kadungora, Lukman mengatakan, perusahaan dan Pemerintah Kabupaten Garut telah semena-mena melakukan penutupan mata air yang menjadi sumber penghidupan masyarakat di Kecamatan Kadungora dan Leles.
"Mata air yang ditutup itu merupakan sumber air bersih yang selalu digunakan warga sehari-hari," katanya.
Ia menyampaikan, sejak berdirinya bangunan industri di kawasan Leles dan Kadungora menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih akibat mata airnya ditutup.
Ia menjelaskan, mata air yang ditutup itu biasa digunakan warga untuk kebutuhan hidup sehari-hari bahkan untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian.
"Mata air ini biasa dimanfaat warga sehari-hari juga untuk irigasi petani," katanya.
Ia mengungkapkan, akibat sulitnya mendapatkan air, para petani tidak bisa bercocok tanam, bahkan kolam untuk usaha budidaya ikan juga terjadi kekeringan.
Selain masalah air, kata dia, warga juga mengeluhkan masalah penutupan jalan desa yang menjadi akses warga untuk melakukan berbagai aktivitas.
"Karena sawah kering, kolam kering, warga tidak bisa lagi mencari penghasilan, ditambah jalan desa ditutup," katanya.
Massa aksi datang ke Gedung DPRD Garut dengan menggunakan beberapa kendaraan truk berikut mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian.
Massa mendesak Bupati Garut Rudy Gunawan untuk segera merealisasikan tuntutan warga Kecamatan Kadungora dan Leles yang menolak penutupan mata air dan jalan desa.
Ratusan Warga Tolak Perusahaan Tutup Mata Air
Senin, 16 Oktober 2017 17:52 WIB