Antarajabar.com - Sepanjang tahun 2017, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat 61 peristiwa bencana alam teradi di wilayah tersebut seperti longsor, banjir hingga pergerakan tanah.
Berdasarkan data BPBD Cianjur, peristiwa bencana alam longsor paling banyak terjadi dengan 19 kejadian, pergerakan tanah 12 kejadian, puting beliung empat kejadian, banjir tiga kejadian, ditambah bencana lainnya seperti kebakaran.
"Bencana alam paling tinggi terjadi di bulan Maret sebanyak 16 kejadian dan Februari 13 kejadian. Berbagai upaya telah dilakukan dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," kata Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman di Cianjur, Senin.
Dia menjelaskan, jumlah tersebut belum ditambah dengan bencana yang terjadi bulan Oktober, karena banyak bencana yang terjadi sejak dua pekan terakhir dan hampir setiap hari terjadi di sejumlah wilayah terutama selatan.
"Masuknya musim penghujan, diperkirakan akan memperpanjang catatan bencana yang terjadi. Minggu ini lima kecamatan di selatan ditimpa bencana alam longsor dan pergerakan tanah. Kemungkinan jumlah wilayah yang terkana akan terus bertambah," katanya.
Dia menuturkan, wilayah Cianjur selatan, meupakan zoan merah bencana alam dan sejak beberapa pekan terakhir paling sering terjadi bencana. Sehingga pihaknya mengimbau warga agar segera mengungsi ketika melihat tanda-tanda alam akan terjadi bencana.
"Selatan Cianjur, menjadi zona merah benca khususnya longsor dan pergerakan tanah karena kondisi tanahnya yang labil. Untuk itu kami minta warga untuk waspada bencana terutama ketika musim penghujan tiba," katanya.
Saat ini, ungkap dia, BPBD segera berkoordinasi dengan BMKG, BNPB dan BPBD Propinsi Jawa Barat terkait status siaga bencana banjir dan longsor karena status siaga di Cianjur masih darurat kekeringan.
"Untuk mencabut status kekeringan dan diganti menjadi status siaga bencana, kami sudah berkordinasi dengan BMKG dan BNPB. Saat ini kami terus mengimbau warga untuk siaga bencana dan segera mengungsi untuk menghindari terjadi korban jiwa akibat bencana," katanya.