Antarajabar.com - Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis melarang para sopir angkot melakukan demo lagi karena akan mengupayakan solusi yang terbaik untuk tuntutan mereka atas beroperasi transportasi daring.
"Mulai hari ini tidak ada boleh demo lagi apalagi sekarang kita akan kedatangan tamu dari berbagai daerah," kata Azis saat menemui para sopir angkot yang melakukan aksi di depan Balai Kota, Kamis.
Ia mengatakan tidak mau kotanya itu tidak ramah ketika banyak tamu yang datang, untuk itu siapapun yang melakukan demo pada tanggal 15-21 akan ditindak tegas.
Menurut Azis semua tuntutan dari para sopir sudah dituruti, mulai dari pemberhentian, mengeluarkan surat larangan dan sebagainya sudah dipenuhi, namun sopir terus melakukan unjuk rasa, padahal pada hari Jumat (15/9) Cirebon akan menjadi tuan rumah Festival Keraton Nusantara (FKN).
"Semua yang bapak minta sudah dituruti, bapak-bapak minta dibuatkan surat dan ditandatangani saya juga turuti, tapi tolong besok jangan ada lagi unjuk rasa, karena kita akan kedatangan tamu dari berbagai daerah," seru Wali Kota.
Ia juga berjanji akan segera membahas keberadaan transportasi daring yang membuat para sopir melakukan unjuk rasa dan sudah menentukan sikap bahwa Pemerintah sudah mengeluarkan surat larangan beroperasi.
"Nanti setelah acara FKN akan kita bahas lagi, sekarang tolong bapak pulang dan angkut masyarakat yang sudah lama menunggu," tegasnya.
Sementara itu Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid AB menambahkan akan melakukan tindakan yang sesuai dengan hukum, apabila para sopir masih melakukan unjuk rasa, karena sudah mengganggu ketertiban dan keamanan.
"Kalau tidak menghiraukan apa yang dikatakan petugas, maka kami akan melakukan tindakan yang tegas," katanya.
Para sopir angkot Kota Cirebon kembali melakukan aksi mogok, setelah mereka melakukan audensi dengan DPRD dan tidak membuahkan hasil apa pun, kemudian para sopir angkot menggeruduk salah satu kantor penyedia aplikasi daring.