Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup naik seiring dengan penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 21,59 poin atau 0,27 persen ke posisi 8.139,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,78 poin atau 0,35 persen ke posisi 782,41.
"Bursa regional Asia menguat di tengah kekhawatiran shutdown (penutupan) pemerintah Amerika Serikat (AS), serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, kekhawatiran masih berlanjut atas shutdown pemerintah AS yang berkepanjangan, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett memperingatkan bahwa PHK massal dapat terjadi apabila Presiden AS Donald Trump dan anggota Kongres dari Partai Demokrat gagal mencapai kesepakatan.
Hal itu akan berdampak terhadap melambatnya pertumbuhan ekonomi dan melemahnya daya beli.
Dengan demikian, pasar berspekulasi melambatnya pertumbuhan dan ketenagakerjaan akan memberikan ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunganya pada Oktober 2025 dan akan berlanjut pada bulan terakhir tahun ini.
Dari kawasan Asia, pelaku pasar beraksi menyusul perkembangan politik Jepang yang menempatkan seorang anggota parlemen yang pro-stimulus dan dovish secara fiskal sebagai perdana menteri.
Adapun, terpilihnya Sanae Takaichi, memposisikannya untuk menjadi perdana menteri wanita pertama.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak Rp9,76 triliun arus modal asing keluar (capital outflow) dari pasar modal Indonesia pada pekan pertama Oktober 2025.
Dengan terjadinya capital outflow, tentunya mendorong premi risiko investasi di Indonesia juga meningkat.
