Bandung (ANTARA) - Setiap akhir pekan, suasana kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor selalu ramai. Dari pagi, banyak orang jogging keliling kampus atau main badminton di lapangan.
Awalnya, mereka semua datang dengan niat ingin berolahraga agar badan menjadi bugar. Tapi begitu semakin siang, hampir semua orang pasti jadi mampir ke Pasar Unpad (PAUN) untuk memburu jajanan.
Pasar dadakan ini selalu diadakan secara dadakan tiap hari Minggu. Bukanya sejak subuh, sekitar pukul 05.00, dan baru bubar menjelang siang sekitar pukul 12.00. Lokasinya membentang panjang dari depan gerbang Unpad sampai ke arah Kiara Payung.
Baca juga: S.PP: Gelar Rahasia Mahasiswa Unpad dari Bus TMP, Bukan dari Kampus!
Jangan pernah berharap PAUN sepi agar lalu lintas berjalan lancar. Karena posisinya yang strategis, PAUN jadi gampang diakses siapa saja, baik mahasiswa, dosen, maupun warga sekitar.
Begitu sampai di sana, semua niat hidup sehat langsung buyar. Cilok, basreng pedes, mochi, aneka kue kekinian, dimsum, bakso, sampai es boba jadi godaan utama. Olahraga satu jam bisa hilang sia-sia cuma gara-gara sebungkus gorengan dan es teh manis karena lapar dan haus dahaga.
Bukan cuma itu, ada juga penjual perabotan, sembako, baju, buah-buahan, dan sayur mayur segar. Lengkap banget deh dalam satu tempat tersedia semuanya yang dibutuhkan. Jadi, wajar kalau banyak yang niat cuma lewat, tapi ujung-ujungnya malah antre cilok.
Walau makanannya sering jauh dari kata sehat, suasana PAUN selalu bikin nagih. Ramai, seru, dan menunya gonta-ganti. Jadinya bukan cuma tempat jajan, tapi juga sekalian jalan-jalan bareng temen-temen.
Selain itu, yang cukup unik di PAUN juga ada jasa tunggang kuda. Biasanya ada 5–7 ekor kuda yang disewakan untuk pengunjung yang ingin keliling pasar dengan cara berbeda. Rutenya dari gerbang Unpad sampai mendekati jalan tol.
Biasanya anak-anak berebutan ingin menaiki kuda meskipun ada juga sebagian yang takut sampai terjerit-jerit. Wajar saja, namanya juga hewan, meski ada pawangnya, tetap ada risiko kalau kuda tiba-tiba kaget atau mengamuk di tengah keramaian.
Di balik hiruk pikuknya, PAUN selalu punya daya tarik yang bikin orang kembali. Alasannya, karena bagi banyak orang, PAUN bukan cuma tempat belanja, tapi agenda wajib mingguan. Dari keringat jogging sampai keringat makan bakso panas, semuanya tumpah ruah di satu tempat.
Baca juga: Jalan berliku menuju Unpad: Dari Jurnal keuangan ke Jurnal Sastra
