Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, melakukan penyelidikan terkait tindak kekerasan dan penghadangan yang dilakukan dua orang pemuda terhadap wisatawan di Jalan Raya Naringgul, Desa Malati, Kecamatan Naringgul.
Kasatreskrim Polres Cianjur Kompol Nova Bhayangkara di Cianjur Senin, mengatakan saat ini pihaknya sedang memproses kasus tersebut dimana korban sudah membuat laporan dan menyebutkan kedua orang pemuda sempat mengeluarkan senjata tajam.
“Kami proses lebih lanjut terlebih terkait senjata tajam yang digunakan pelaku saat menghadang korban dan keluarganya, saat ini kasusnya dalam penyelidikan, nanti kami akan umumkan hasilnya," kata dia.
Dia menjelaskan sebelumnya Polsek Naringgul sempat melakukan mediasi antara korban dan pelaku, namun tidak menemukan titik terang, sehingga korban meminta kepolisian mengawal mereka pulang karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Korban wisatawan asal Majalengka yang hendak berlibur ke pantai selatan Cianjur, namun di tengah jalan dicegat dua orang pemuda karena nyaris bersenggolan di tikungan yang sempit," katanya.
Sementara korban Enur Siti Nuriah (38) wisatawan asal Majalengka, saat dihubungi mengatakan kejadian tersebut berawal ketika mereka melintas di Jalan Raya Naringgul dimana mobil yang dikemudikan suaminya nyaris bersenggolan dengan sepeda motor pelaku karena jalan sempit.
Kedua pelaku sempat tiga kali menghadang kendaraan korban, hingga akhirnya mengeluarkan senjata tajam jenis celurit, mendapati hal tersebut korban sempat merekam aksi pelaku dengan telepon selularnya dan membawa pelaku ke Polsek Naringgul.
"Tiga kali kami dihadang karena mencoba menghindari dan tidak melayani mereka yang ternyata dalam kondisi mabuk tercium dari bau mulutnya, pelaku merusak bagian belakang mobil dan mengacungkan senjata tajam jenis celurit," katanya.
Meski sempat dilakukan mediasi di Polsek Naringgul, pihaknya memilih tetap melaporkan kejadian tersebut karena anak mereka yang berada di dalam mobil mengalami trauma dengan aksi yang dilakukan para pelaku.
"Kami sudah dimintai keterangan oleh anggota dari Polres Cianjur, kami tetap melaporkan agar para pelaku diproses hukum karena aksi mereka anak saya trauma, belum mau keluar rumah termasuk pergi ke sekolah karena ketakutan," katanya.
