Cirebon (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan program literasi dan inklusi keuangan di wilayah kerjanya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk maupun layanan sektor jasa keuangan.
Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib mengatakan, pihaknya telah melaksanakan 183 kegiatan edukasi, literasi, dan inklusi keuangan sejak Januari hingga pertengahan September 2025 di Cirebon, Indramayu, Majalengka serta Kuningan (Ciayumajakuning).
“Kegiatan itu telah diikuti 33.076 peserta dari berbagai segmen masyarakat,” kata Agus saat dikonfirmasi di Cirebon, Senin.
Menurut dia, antusias ini menunjukkan literasi keuangan semakin dibutuhkan masyarakat dalam menghadapi perkembangan layanan keuangan.
Ia menyampaikan pemahaman yang baik, dapat memperkuat perlindungan konsumen dari berbagai potensi risiko di sektor jasa keuangan.
Sebagai langkah perluasan, pihaknya telah menunjuk Duta Literasi Keuangan dari pemenang Jaka Rara Kota Cirebon yang bertugas menyebarkan informasi mengenai produk keuangan dan pencegahan praktik ilegal secara lebih masif.
“Peran duta mampu memperkuat penyebaran informasi melalui media sosial dan kanal lainnya, sehingga literasi keuangan dapat menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas,” ujarnya.
Selain itu, OJK pun berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) guna meningkatkan pemanfaatan produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhan masyarakat di Ciayumajakuning.
TPAKD, kata Agus, berperan memutus rantai praktik rentenir, bank emok, dan pinjaman ilegal lewat penerapan program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yang disalurkan kepada pelaku UMKM.
Ia menuturkan capaian K/PMR yang dijalankan BPR di Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan hingga triwulan II 2025, mencapai outstanding Rp13,14 miliar dengan penyaluran kepada 972 pelaku usaha produktif.
Upaya ini, tambah Agus, dapat meningkatkan daya saing masyarakat desa serta memperluas akses keuangan produktif.
“Berbagai program tadi bisa memberi efek berganda bagi literasi dan inklusi keuangan di wilayah Ciayumajakuning,” ucap dia.
