Bandung (ANTARA) - Dilansir dari fragrantica, Parfum menjadi salah satu produk wewangian yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk menunjang penampilan maupun meningkatkan rasa percaya diri.
Keharuman yang dihasilkan bukan hanya berasal dari satu jenis, melainkan memiliki tingkatan dan konsentrasi berbeda.
Dengan mengetahui jenis-jenis parfum, masyarakat bisa memilih aroma sesuai kebutuhan, kesempatan, maupun karakter pribadi.
Jenis parfum dibedakan berdasarkan konsentrasi minyak esensial yang terkandung di dalamnya. Semakin tinggi kadar minyak, maka semakin tahan lama aroma parfum tersebut menempel pada kulit maupun pakaian. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi minyak esensial, maka semakin singkat ketahanan aromanya.
Informasi ini penting agar pengguna dapat menyesuaikan pemakaian parfum sesuai aktivitas sehari-hari. Berikut jenis-jenis parfum :
1. Parfum (Extrait de Parfum) → konsentrasi tertinggi (20–30%), tahan 6–12 jam.
Memiliki konsentrasi minyak esensial paling tinggi, yaitu sekitar 20–30 persen. Dengan kadar tersebut, parfum ini bisa bertahan hingga 12 jam bahkan lebih pada kulit. Karena ketahanannya yang lama, jenis parfum ini biasanya dibanderol dengan harga yang lebih mahal dibanding jenis lainnya.
2. Eau de Parfum (EDP) → 15–20%, tahan 4–8 jam.
Memiliki konsentrasi minyak esensial sekitar 15–20 persen. Eau de Parfum mampu bertahan 4 hingga 8 jam, sehingga cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari maupun acara khusus. EDP dianggap seimbang karena harganya relatif lebih terjangkau dibanding parfum murni, namun ketahanannya tetap baik.
3. Eau de Toilette (EDT) → 5–15%, tahan 3–5 jam.
Kandungan minyak esensial 5–15 persen. Aroma yang dihasilkan terasa lebih ringan dibanding EDP, namun masih cukup tahan antara 3 sampai 5 jam. EDT biasanya digunakan untuk aktivitas santai atau acara siang hari karena memberikan kesan segar tanpa terlalu menyengat.
4. Eau de Cologne (EDC) → 2–5%, tahan 2–3 jam.
Memiliki konsentrasi minyak esensial sekitar 2–5 persen. Ketahanannya cenderung lebih singkat, yaitu sekitar 2 hingga 3 jam pemakaian. Meskipun demikian, EDC tetap digemari karena memberikan kesan segar, ringan, serta harganya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan jenis parfum lain.
5. Body Mist/Splash → <2%, tahan sebentar.
Biasanya memiliki kandungan minyak esensial di bawah 2 persen. Karena konsentrasinya sangat rendah, ketahanan aromanya singkat, hanya sekitar satu hingga dua jam saja. Jenis ini lebih sering digunakan untuk penyegaran cepat setelah beraktivitas atau setelah berolahraga.
Dilansir dari Verywell Mind, pemilihan parfum sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, suasana, serta kepribadian masing-masing.
Misalnya, parfum dengan konsentrasi tinggi cocok untuk acara formal atau pertemuan penting. Sedangkan body mist atau eau de cologne lebih sesuai untuk aktivitas santai dan kasual sehari-hari. Dengan begitu, aroma yang dipakai akan lebih serasi dengan momen yang dijalani.
Selain faktor ketahanan, pilihan aroma parfum juga dapat memengaruhi suasana hati dan persepsi orang lain.
Aroma citrus biasanya memberi kesan segar dan energik, sedangkan aroma kayu memberikan kesan hangat dan maskulin. Adapun aroma floral sering dipilih karena memberikan nuansa lembut, feminin, serta romantis.
Dengan memahami jenis-jenis parfum dan pengertiannya, kamu dapat lebih bijak dalam memilih produk wewangian.
