Cirebon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat produksi padi selama masa tanam (MT) pertama pada 2025 di daerahnya mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya, meskipun harga jual gabah saat ini sedang tinggi.
Kepala Distan Cirebon Deni Nurcahya di Cirebon, Kamis, mengatakan produksi gabah kering giling (GKG) pada MT pertama tahun ini sebanyak 271.558 ton dari luas panen 43.905 hektare, dan angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2024.
“Pada MT pertama 2024, produksi kami tercatat 285.465 ton GKG dengan luas panen 46.158 hektare. Jadi ada penurunan baik dari sisi luas maupun volume,” katanya.
Ia menjelaskan penurunan produksi juga terlihat di wilayah sentra seperti Kecamatan Gegesik, yang pada MT pertama 2025 hanya menghasilkan 23.985 ton GKG.
Adapun pada MT pertama 2024, kata dia, Kecamatan Gegesik mampu memproduksi sebanyak 30.504 ton GKG, sehingga terjadi penurunan sekitar 6.500 ton atau lebih dari 20 persen.
“Penurunan ini disebabkan beberapa faktor, seperti cuaca yang tidak menentu, serangan hama, dan gangguan lainnya menjelang masa panen,” ujarnya.
Menurut dia, temuan di lapangan menunjukkan sebagian kecil petani mengalami penurunan produksi hingga 50 persen, namun secara keseluruhan hanya beberapa titik yang terdampak parah.
“Rata-rata penurunan yang terjadi sekitar 30 persen dibanding MT pertama tahun lalu. Hanya sebagian kecil yang hasil panennya turun setengah,” katanya.
