Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) di daerahnya sebagai langkah untuk menjaga keterjangkauan pangan bagi masyarakat di tengah fluktuasi harga bahan pokok, khususnya beras.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh mengatakan GPM menjadi sarana intervensi pasar yang efektif, terutama setelah pemerintah pusat kembali membuka penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Melalui GPM ini kami kembali salurkan beras SPHP sebanyak 10 ton, yang sebelumnya sempat tertunda penyalurannya,” kata Elmi di Cirebon, Selasa.
Ia menuturkan penyaluran beras SPHP, sebelumnya sempat dihentikan sementara sesuai arahan dari pemerintah pusat.
Namun sejak Juli 2025, kata dia, Bulog kembali diizinkan menyalurkan beras tersebut melalui berbagai kanal, termasuk pasar dan kegiatan GPM.
Menurut dia, langkah ini dinilai penting karena harga beras medium di pasaran mulai melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Elmi menyebutkan berdasarkan pantauan DKP3, harga beras medium di beberapa titik pasar di Kota Cirebon sudah mencapai Rp13.000 per kilogram atau di atas HET sebesar Rp12.500.
“Dengan adanya SPHP yang dijual di bawah HET, daya beli masyarakat bisa tetap terjaga. Ini diharapkan turut menekan harga pasar,” ujarnya.
Ia menilai pelaksanaan GPM menjadi instrumen yang efektif untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga, karena menyasar langsung konsumen serta mempersingkat rantai distribusi bahan pokok.
Selain beras, lanjut Elmi, GPM yang digelar di Kelurahan Kalijaga tersebut juga menyediakan 11 komoditas lainnya seperti minyak goreng, telur, cabai, bawang, daging ayam, dan daging sapi dengan harga di bawah pasar.
“Contohnya, hari ini telur ayam kami jual Rp25.000 per kilogram dan daging ayam Rp27.000. Harga itu lebih murah dibanding pasar umum yang bisa mencapai Rp30.000 per kilogram,” katanya.
Ia menyebutkan antusiasme masyarakat terhadap GPM sangat tinggi, termasuk terhadap ketersediaan beras SPHP yang sebelumnya sempat ditunda penyalurannya.
“Banyak warga maupun pedagang yang menanyakan kapan SPHP tersedia kembali. Sekarang sudah bisa disalurkan lagi dan responnya sangat baik,” ujarnya.
Pemkot Cirebon akan kembali menggelar GPM setidaknya satu kali pada Agustus 2025, sebagai upaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan.