Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyalurkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk alokasi bulan Juni dan Juli bagi 85.167 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk di Kota Kembang.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kondisi daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
“Bantuan ini adalah bentuk tanggung jawab dan upaya pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Tapi kami harap bantuan ini tidak disalahgunakan. Gunakan untuk konsumsi rumah tangga, bukan untuk dijual atau dijadikan modal usaha,” ujar Farhan di Bandung, Jumat.
Farhan mengatakan penyaluran ini dilaksanakan secara serentak di 151 kelurahan se-Kota Bandung dengan masing-masing KPM menerima 20 kilogram beras, yakni 10 kilogram per bulan yang disalurkan sekaligus.
Dia mengungkapkan untuk data penerima bantuan berasal dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, dan Pemkot Bandung hanya bertugas menyalurkan.
Turunnya jumlah penerima tahun ini dibandingkan tahun lalu dari 109.333 menjadi 85.167 KPM bukan berarti kemiskinan menurun drastis, tetapi lebih pada penyesuaian dan evaluasi kebijakan bantuan.
“Masuk dalam data penerima bukan berarti tidak berdaya. Ini adalah bentuk dukungan agar warga bisa bangkit dan mengejar kesejahteraan yang merata,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menjelaskan bahwa proses distribusi bantuan ditargetkan selesai pada 30 Juli 2025.