Bandung (ANTARA) - Maraknya penipuan di toko online atau online shop membuat konsumen harus semakin waspada, karena banyak oknum penjual nakal yang menyamar sebagai toko terpercaya namun sebenarnya hanya ingin menipu dengan berbagai trik licik dan meyakinkan.
Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas belanja online terus meningkat, namun sayangnya juga diikuti dengan meningkatnya kasus penipuan oleh toko-toko online palsu. Para penipu menggunakan berbagai cara untuk mengelabui pembeli, mulai dari iming-iming diskon besar hingga komunikasi yang mencurigakan.
Berikut beberapa ciri umum online shop abal-abal yang perlu Anda waspadai:
1. Harga yang Terlalu Murah
Salah satu ciri yang paling mencolok adalah penawaran harga yang terlalu murah atau diskon besar yang tidak masuk akal. Misalnya, barang branded yang dijual dengan potongan harga hingga 90 persen. Tawaran seperti ini sering kali hanya digunakan untuk menarik perhatian korban.
2. Toko Murah Tapi Penjualan Sedikit
Selain itu, toko yang baru dibuat dan belum memiliki ulasan atau hanya mencatat sedikit penjualan juga patut dicurigai. Meskipun tidak semua toko baru adalah penipu, namun kombinasi antara akun baru dan harga tidak masuk akal bisa menjadi tanda bahaya.
3. Tidak Responsif
Komunikasi yang buruk juga menjadi sinyal penting. Jika penjual jarang merespons chat di aplikasi seperti Shopee, atau komunikasi berlangsung secara terputus-putus, bisa jadi mereka tidak berniat untuk benar-benar menjual produk.
4. Profil Mencurigakan
Profil toko juga perlu diperhatikan. Toko penipu kerap memiliki foto profil yang aneh, tidak relevan, atau bahkan kosong. Hal ini menunjukkan kurangnya identitas yang jelas, dan bisa menjadi indikator toko fiktif.
5. Pembayaran di Luar Platform Resmi
Modus lain yang sering digunakan adalah meminta pembeli melakukan pembayaran di luar platform resmi, seperti mentransfer langsung ke rekening pribadi. Ini sangat berbahaya karena mengabaikan sistem keamanan dari platform, dan hampir pasti merupakan indikasi penipuan.
6. Menjual Kata ‘Stok Terbatas’ atau ‘Promo’
Penipu juga sering kali menekan korban agar segera membeli dengan alasan stok terbatas atau promo akan segera berakhir. Ini adalah trik psikologis agar pembeli terburu-buru tanpa sempat mengecek kebenaran informasi.
7. Meminta Data Pribadi
Waspadalah jika ada penjual yang meminta data pribadi seperti OTP, PIN, atau informasi sensitif lainnya yang tidak relevan dengan proses belanja. Platform resmi tidak pernah meminta data tersebut, sehingga permintaan semacam itu patut dicurigai.
8. Gambar yang Tidak Sesuai Deskripsi
Deskripsi produk yang sangat singkat, tidak sesuai dengan gambar, atau terlalu bombastis juga harus diwaspadai. Gambar produk yang diambil dari internet, tampak buram, atau berbeda jauh dengan deskripsi bisa menandakan bahwa barang tersebut tidak benar-benar tersedia.
Agar tetap aman saat belanja online, selalu teliti sebelum membeli, gunakan sistem pembayaran resmi platform, dan jangan tergoda harga miring yang tidak wajar. Lebih baik berhati-hati daripada menjadi korban.