Bandung (ANTARA) - Membeli kopi setiap hari telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban, terutama di kalangan pekerja muda dan mahasiswa, yang menjadi pertanyaan apakah kebiasaan ini tergolong boros di kondisi sekarang.
Menurut data Snapcart di tahun 2023, 79 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi kopi setidaknya sekali dalam sehari. Sementara itu, laporan dari Redseer mencatat bahwa rata-rata orang dewasa di Indonesia minum lima hingga enam cangkir kopi per minggu.
Tren ini terus mengalami pertumbuhan, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) diperkirakan mencapai 11 persen hingga tahun 2030.
Dari sisi biaya, harga kopi di Bandung bervariasi mulai dari Rp20 ribu hingga Rp40 ribu. Jika kebiasaan ini dilakukan setiap hari kerja, pengeluaran bulanan bisa mencapai di atas Rp500 ribu.
Di sisi lain, kopi keliling atau "Starling" menawarkan alternatif lebih terjangkau, yaitu sekitar Rp8.000 per gelas. Membuat kopi sendiri di rumah juga menjadi opsi hemat, dengan biaya harian hanya sekitar Rp1.000 hingga Rp5.000 per cangkir, tergantung jenis kopi dan metode penyeduhan.
Perencana keuangan dari Finansialku, Melvin Mumpuni, dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa kebiasaan konsumsi kopi harian tidak otomatis tergolong boros, asalkan sudah diperhitungkan dalam pos pengeluaran pribadi yang proporsional.
Saran dari aplikasi perencanaan keuangan biasanya anggaran untuk gaya hidup seperti kopi tetap dibatasi maksimal 20 persen dari pendapatan bulanan.
Di Kota Bandung, menurut data BPS 2020, rata-rata pengeluaran per kapita bulanan untuk kebutuhan makanan adalah Rp825.379 dari total Rp1.958.941. Dari jumlah itu, pakaian komoditas "minuman dan makanan cepat saji" (yang termasuk kopi di luar rumah) menempati porsi Rp349.286, atau sekitar 17,8 persen dari total pengeluaran bulanan per kapita.
Jika diasumsikan kopi luar rumah menjadi setengah dari total kategori itu, maka pengeluaran untuk kopi per bulan bisa mencapai sekitar Rp175.000. Dengan kebiasaan membeli kopi setiap hari kerja (sekitar 22 hari), biaya ini bisa berkisar Rp8.000 per cangkir-angka yang sejalan dengan harga kopi budget di Bandung seperti "Starling" atau kopi keliling.
Pendekatan ini memberi gambaran: meskipun jajan kopi tiap hari menempati hampir 18% dari total pengeluaran makanan/minuman cepat saji, nilai absolutnya relatif moderat-asal disesuaikan dengan pola konsumsi keluarga dan tujuan keuangan.
Kebiasaan jajan kopi bisa menjadi bentuk self-reward yang menyenangkan, tetapi penting untuk tetap mengutamakan keseimbangan antara kepuasan jangka pendek dan keamanan finansial jangka panjang.