Simbol tersebut juga menggambarkan pelestarian alam, sebagaimana falsafah Sunda "Gunung kaian, lengkob kudu awian, lebak kudu sawahan".
Di atas siluet dua kujang, terdapat kaligrafi Arab berwarna hijau bertuliskan "Ar-Rahman Ar-Rahim" yang bermakna "Maha Pengasih Maha Penyayang", sekaligus menjadi dasar nama RSUD Welas Asih.
Antara siluet dua kujang dan simbol rahim, terdapat lima titik berwarna merah muda yang tersusun sejajar.
Kelima titik ini melambangkan siklus kehidupan dari lahir hingga wafat, serta menggambarkan nilai Panca Waluya yang menjadi prinsip pelayanan rumah sakit "Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer".
Makna logo tersebut diterima oleh Ketua II Yayasan Al Ihsan, KH Olih Komarudin, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
"Logo ini sangat lengkap dan menggambarkan kondisi RSUD Welas Asih saat ini," ujar Olih.
Dedi juga mengingatkan Direktur Utama RSUD Welas Asih untuk menepati janjinya membuat prasasti penghormatan bagi para pendiri Al Ihsan.
"Jangan lupa, saya titip. Letakkan di bagian depan. Tulis nama-nama mereka dengan baik, lalu kita beri apresiasi kepada keluarga mereka," tutur Dedi.
