Sumedang, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebutkan penulisan ulang sejarah Indonesia hingga saat ini mencapai 70 persen, sedangkan setelah proses selesai akan dilakukan diskusi publik sebagai bentuk transparansi.
"Kalau tidak salah saya dapat laporan sekarang ini sudah sekitar 70 persen gitu ya dan nanti kalau sudah waktunya kita tentu akan menyelenggarakan diskusi publik," ujar dia usai memberi materi retret kepala daerah gelombang II di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa.
Ia menyatakan penulisan ulang sejarah ini melibatkan para sejarawan dan arkeolog dengan bidang keahlian masing-masing.
"Para sejarawan dan arkeolog yang terlibat di dalamnya itu adalah 113 doktor, profesor, guru besar dari 34 perguruan tinggi," katanya.
Ia mengatakan penulisan sejarah ini mencakup sejarah Indonesia dari awal masa pratulisan atau sebelum abad keempat, hingga era sebelum pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Tentu saja sejarah ini bukan sejarah yang secara spesifik bicara tentang misalnya periode-periode tertentu, tapi secara keseluruhan dari mulai era sejarah awal. Kemudian periode-periode kolonialisme sampai pemerintahan-pemerintah dari Presiden Soekarno sampai pelantikan Presiden Prabowo," ujarnya.
Terkait era pratulisan Indonesia, katanya, memang ada perbedaan pendapat dari terminologi, di mana satu pendapat sejarah dimulai ketika tulisan ada, sedangkan lainnya berpendapat sejarah Indonesia dimulai jauh sebelum abad keempat dengan banyak temuan monumen dan berbagai barang untuk kebutuhan penunjang kehidupan.
Ia menyatakan pendapat para ahli terakhir ini yang saat ini tengah dilibatkan untuk menggarap penulisan ulang sejarah.