Cirebon (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon mendorong penguatan narasi dan pemanfaatan teknologi digital di Museum Keraton Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat, sebagai bagian dari upaya pembenahan tata pamer museum di Indonesia.
Ia menegaskan fungsi museum tersebut tidak cukup hanya menata koleksi secara fisik, namun perlu pula menyajikan cerita yang utuh dan mudah dipahami pengunjung.
“Jadi museum ini kita harapkan nanti, ini tentu belum selesai sempurna. Ini masih ada narasi-narasi yang harus dihidupkan,” ujarnya usai meresmikan Museum Keraton Kanoman di Cirebon, Senin.
Menurut dia, Museum Keraton Kanoman saat ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama dalam penjelasan tertulis maupun visual mengenai setiap koleksi yang dipamerkan.
Ia menyoroti pentingnya narasi sebagai pintu masuk edukasi sejarah dan kebudayaan, sehingga pengunjung tidak sekadar melihat benda, tetapi memahami konteks serta nilai yang menyertainya.
Menbud mengakui salah satu koleksi yang menjadi perhatian adalah Kereta Paksi Naga Liman yang berasal dari abad ke-15, yang dinilai perlu dilengkapi narasi mengenai fungsi, pembuat, serta perannya dalam sejarah keraton.
Ia menyebutkan pendekatan serupa perlu diterapkan pada koleksi lain seperti tombak, senjata pusaka, dan meriam agar memiliki penjelasan yang jelas dan terstruktur.
Selain itu, Fadli Zon meminta pihak pengelola memanfaatkan sentuhan digital dalam penyajian informasi, sehingga pengalaman belajar di museum dapat lebih interaktif, terutama bagi generasi muda.
