Cianjur (ANTARA) - Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersama petugas gabungan kembali menertibkan lima bangunan liar yang berdiri di atas saluran air sehingga menyebabkan banjir di Desa Sukataris, Kecamatan Karangtengah.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur, Djoko Purnomo di Cianjur Rabu, mengatakan bangunan liar yang dibongkar sempat dikeluhkan warga korban banjir dan perangkat desa langsung pada Bupati Cianjur, diduga menjadi penyebab utama karena menutup saluran.
“Kami sudah melayangkan surat peringatan pada pemilik untuk membongkar sendiri bangunannya namun tidak diindahkan sehingga terpaksa dibongkar petugas," katanya.
Penertiban dan pembongkaran bangunan liar atau melanggar akan terus dilanjutkan di sejumlah titik guna antisipasi banjir yang dapat merendam perkampungan warga, setelah pihaknya memberikan surat teguran pada pemilik.
Bahkan dalam waktu dekat, tutur dia, penertiban akan dilakukan di sejumlah titik di wilayah rawan banjir seperti di Kecamatan Cianjur, Karangtengah dan Sukaluyu, terutama bangunan yang berdiri di atas saluran air dan sepadan sungai.
"Setiap pembongkaran melibatkan petugas gabungan seperti aparat desa, aparat kecamatan, Dinas PUTR dan TNI/Polri, sehingga ke depan tidak ada lagi bangunan liar atau melanggar di atas saluran air dan sungai yang dapat menyebabkan banjir," katanya.
Camat Karangtengah Dony Herdhyana, mengatakan bangunan liar yang berdiri di atas saluran air, diduga menjadi penyebab banjir selain pendangkalan dan penyumbatan oleh sampah, sehingga masyarakat meminta pada Bupati Cianjur dilakukan penertiban.
Sebagian besar pemilik bangunan telah menyadari kesalahan dan bersedia membongkar bangunan secara mandiri, namun sebagian besar bangunan sudah berdiri secara permanen sehingga mereka meminta bantuan diratakan dengan alat berat milik pemerintah.
"Karena sudah ada yang permanen, akhirnya dibongkar paksa petugas gabungan, pembongkaran dilakukan sesuai prosedur mulai surat teguran sebanyak tiga kali hingga diratakan dengan alat berat," katanya.