Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cirebon Jawa Barat mendorong penguatan peran lembaga pelatihan kerja (LPK) berbasis pesantren untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya calon pekerja migran yang akan diberangkatkan ke Jepang.
Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman di Cirebon Senin mengatakan, saat ini sudah ada satu LPK Bahasa Jepang berbasis pesantren di Ponpes Gedongan.
Menurut dia, pendirian LPK ini menjadi bukti kalau pesantren dapat mengambil peran penting dalam mempersiapkan santri untuk bersaing di pasar kerja global sebagai calon pekerja migran.
“Ini merupakan LPK pertama di Cirebon yang bekerja sama langsung dengan Jepang. Kami sangat mendukung upaya pesantren dalam mencetak tenaga kerja yang kompeten dan berakhlak,” katanya.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah terus berkomitmen memperluas akses pelatihan dan pendampingan hukum bagi warga Cirebon yang ingin bekerja ke luar negeri, termasuk melalui dukungan terhadap pesantren.
Agus mencontohkan pada tahun ini, pihaknya telah memfasilitasi pendampingan dan keberangkatan 130 peserta dalam program magang di Jepang.
“Kami ingin menghindari persoalan hukum di luar negeri. Maka pelatihan, pendampingan, dan kerja sama seperti ini sangat penting,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kerja di luar negeri dapat meningkatkan keterampilan, jaringan, serta membuka cakrawala baru bagi pekerja.
Atas dasar itu, ia menekankan pentingnya nilai moral sebagai modal utama para santri yang hendak bekerja di luar negeri.