Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bersama petugas gabungan menggencarkan razia dan patroli ke sejumlah tempat guna menjaring pelajar yang masih berkeliaran di atas pukul 21:00 WIB, mereka yang terjaring didata dan terancam masuk barak militer.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin di Cianjur, Rabu, mengatakan selama satu pekan terakhir pihaknya masih mendapati sejumlah pelajar mulai dari SD sampai SMA/SMK sederajat masih berkeliaran setelah pukul 21:00 WIB.
"Petugas gabungan masih kerap menjaring sejumlah siswa SD, SMP dan SMA yang masih berada di luar rumah pada malam hari, sehingga dilakukan pendataan dan pembinaan, serta minta orang tuanya untuk datang menjemput," katanya.
Petugas memberikan gambaran pada orang tua agar anak mereka sudah berada di rumah sebelum pukul 21:00 WIB, ketika beberapa kali terjaring mereka terancam menjalani pembinaan di barak militer, dimana tercatat pada hari ini sekitar 32 orang siswa yang terjaring.
Sehingga, orang tua diminta untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak saat berada di rumah dengan tidak memberikan izin melakukan kegiatan di luar hingga malam hari, sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jabar melarang pelajar beraktivitas di luar rumah di atas pukul 21:00 WIB
"Razia dan patroli gabungan juga dilakukan di setiap kecamatan melibatkan cabang dinas pendidikan, TNI/Polri dan aparat desa dan kecamatan guna memastikan tidak ada anak usia sekolah yang masih di luar rumah saat malam hari," katanya.
Kepala Bidang SMP Disdikpora Cianjur Helmi Halimudin mengatakan sosialisasi aturan jam malam bagi pelajar akan lebih digencarkan pada tahun ajaran baru atau setelah selesainya tahapan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di masing-masing sekolah.
"Kami akan menggencarkan sosialisasi terkait jam malam bagi pelajar saat SPMB, termasuk pemberlakuan jam masuk sekolah pukul 6:30 WIB, ini akan berjalan lebih efektif, sehingga dapat dipatuhi pelajar dan orang tua," katanya.
Sebab, kata dia, pelajar yang terjaring berkali-kali akan mendapat pembinaan karakter dan kedisiplinan di barak militer, sehingga dengan adanya sanksi tersebut dapat menghilangkan jumlah pelajar yang terjaring.