Drop shot Sabalenka tidak berjalan dengan baik. Semua usahanya di set pertama mendarat lebih dekat ke garis servis daripada net.
Pada kedudukan 4-2, 30-15, Zheng melakukan kesalahan ganda berturut-turut, membuka peluang bagi juara tiga kali turnamen major Sabalenka untuk bangkit kembali di set tersebut.
Sejak saat itu, keunggulan Zheng menghilang, dan peraih medali emas Olimpiade itu kembali ke posisi mengejar dari belakang.
"Saya pikir di set pertama saya membuat banyak kesalahan mudah. Saya memberinya kesempatan dengan mudah. Tentu saja, saya pikir sebagian besar saya kalah dalam pertandingan tersebut," ujar Zheng.
"Saya pikir sebagian besar itu karena saya sudah melakukan kesalahan ganda di set pertama ketika saya memimpin dengan servis saya. Tapi itu tenis. Tidak ada lagi yang bisa saya lakukan."
Zheng membantah bahwa catatan head to head melawan Sabalenka atau kekuatan lawannya menjadi faktor kekalahannya.
"Saya pikir saya hanya merasa tegang karena ini perempat final French Open," kata Zheng.
"Saya pikir tidak masalah siapa yang saya hadapi. Saya akan sangat tegang karena saya sangat 'lapar' di French Open, lalu saya pikir ini bisa membuat penampilan saya tidak maksimal... Hari ini saya bahkan tidak tampil di 60, 70 persen."
"Ketika saya melakukan sparring, mereka laki-laki, jadi pasti mereka akan memukul lebih keras darinya, jadi bagi saya itu bukan masalah. Saya berharap saya bisa tampil lebih baik di lapangan, dan itu saja," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
Sabalenka melaju ke semifinal turnamen major ke-11 secara keseluruhan -- terbanyak dari semua petenis sejak Maria Sharapova mencapai angka itu di Roland Garros 2011 -- dan yang kedua di Paris setelah penampilannya pada 2023, yang berakhir dengan kekalahan tiga set dari Karolina Muchova.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sabalenka kalahkan Zheng untuk capai semifinal Roland Garros
