Jakarta (ANTARA) - Unggulan teratas Aryna Sabalenka bangkit dari ketertinggalan 2-4 pada set pertama untuk mencapai semifinal ketujuhnya musim ini dengan mengalahkan unggulan delapan Zheng Qinwen dengan 7-6(3), 6-3 di perempat final Roland Garros, Selasa waktu setempat.
Hingga bulan lalu, Sabalenka menguasai persaingannya dengan Zheng, memenangi enam pertemuan pertama mereka dengan hanya kehilangan satu set, di final Wuhan tahun lalu.
Namun dalam pertemuan pertama mereka di lapangan tanah liat di perempat final Roma, Zheng menang telak, menorehkan kemenangan pertamanya dalam head to head tersebut dengan 6-4, 6-3.
"Saya harus mengatakan bahwa saya sangat kelelahan di Roma. Sejujurnya, saya terus-menerus bermain di turnamen itu sambil berpikir bahwa saya seharusnya tidak bermain dan saya butuh sedikit istirahat sebelum Roland Garros," ujar Sabalenka, dikutip dari WTA, Rabu.
"Saya sebenarnya senang saya kalah dalam pertandingan itu, karena saya butuh sedikit istirahat sebelum Roland Garros."
"Hari ini saya lebih segar. Saya siap bertarung, saya siap bertarung, saya siap mengerahkan segalanya di lapangan untuk meraih kemenangan ini," ujar petenis berusia 27 tahun itu.
Petenis nomor satu dunia itu tampil lebih tajam untuk kembali menang melawan Zheng -- kemenangan Top 10 pertama dalam kariernya di Roland Garros.
Petenis China itu unggul sejak awal, tetapi menyia-nyiakan kesempatannya untuk memperlebar keunggulannya.
Didukung oleh kemenangannya di Roma, Zheng bermain dengan bebas dengan strategi memperpendek poin dan mengambil kendali dari baseline. Ia mematahkan servis Sabalenka di gim ketiga berkat drop-volley dan sepasang pukulan forehand.