Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung menggelar pelatihan membuat kue dan mencukur rambut bagi 40 warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Bandung.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan pelatihan keterampilan bagi warga binaan ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan dan penghapusan stigma negatif terhadap mantan narapidana.
“Stigma bahwa alumni lapas adalah orang-orang yang tidak bisa diperbaiki harus kita buktikan salah. Memang tidak mudah, tetapi di situlah letak berkahnya,” ujar Farhan di Bandung, Rabu.
Farhan mengatakan warga binaan tetap merupakan bagian dari masyarakat Kota Bandung yang harus diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan berkontribusi setelah bebas.
“Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari pemberdayaan. Mereka adalah warga Kota Bandung, hanya saja sedang berada dalam proses pembinaan,” kata dia.
Dirinya juga menyampaikan rencananya untuk kembali mengunjungi rutan pada hari terakhir pelatihan mencukur rambut sebagai bentuk dukungan konkret.
“Hari ke-10 saya akan datang ke sini untuk dicukur. Bukan formalitas, tapi sebagai bukti bahwa pelatihan ini benar-benar membuahkan hasil,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Andri Darusman menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program perluasan kesempatan kerja yang dibiayai oleh APBD Kota Bandung 2025.
“Program ini termasuk dalam 240 paket pelatihan berbasis usulan Musrenbang dan 10 paket pelatihan reguler yang dijalankan Disnaker,” kata Andri.
Dia menjelaskan untuk pelatihan membuat kue pastry dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, sedangkan pelatihan mencukur rambut dilaksanakan selama 10 hari, mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB di lingkungan Rutan Kelas I Bandung.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kusnali menyambut baik pelatihan ini dan berharap program serupa dapat diperluas ke bidang teknis lainnya seperti servis pendingin udara (AC).
“Kalau warga binaan dilatih servis AC, mereka tidak hanya punya keahlian, tapi juga peluang kerja nyata setelah bebas. Ini akan sangat aplikatif,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan agar Pemerintah Kota Bandung membuat kebijakan khusus yang membuka peluang kerja bagi eks warga binaan dalam program pelayanan masyarakat.