Cirebon (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, mencatat kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) mengalami pertumbuhan cukup positif sepanjang 2024, terutama dalam penyaluran kredit serta penghimpunan dana.
"Kinerja lima kantor cabang BUS di wilayah kerja kami menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik pada 2024 dibanding tahun sebelumnya," kata Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib di Cirebon, Kamis.
Ia menjelaskan hingga Desember 2024, kredit yang disalurkan oleh BUS di wilayah OJK Cirebon meningkat 17,50 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp4,33 triliun.
Menurut dia, peningkatan ini juga berdampak pada naiknya total aset sebesar 19,51 persen menjadi Rp4,92 triliun, serta dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 19,79 persen menjadi Rp4,57 triliun.
“Dengan pertumbuhan tersebut, laba yang diperoleh BUS di wilayah OJK Cirebon mengalami kenaikan sebesar 21,45 persen menjadi Rp226,66 miliar,” katanya.
Agus menyampaikan untuk rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) tetap terjaga di angka 1,77 persen, mengalami perbaikan 0,14 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan skala Jawa Barat, lanjut dia, kantor cabang BUS di wilayah OJK Cirebon berkontribusi 9,45 persen terhadap total kredit yang disalurkan di provinsi tersebut.
“Sementara itu, DPK yang dihimpun mencapai 8,16 persen dari total penghimpunan di Jawa Barat, dan aset yang dimiliki menyumbang 7,84 persen dari total aset BUS di provinsi tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agus menuturkan kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di wilayah Ciayumajakuning juga mencatat pertumbuhan positif dengan aset sebesar 1,58 persen menjadi Rp37,4 miliar.
Namun, ia mengungkapkan dana yang dihimpun dan pembiayaan yang disalurkan mengalami sedikit penurunan, masing-masing 0,55 persen dan 3,68 persen menjadi Rp22,46 miliar dan Rp17,09 miliar.
“Kami terus berupaya memperkuat sektor keuangan syariah agar dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat,” ucap dia.
Baca juga: OJK: Transaksi saham di Ciayumajakuning tembus Rp1,82 triliun
Baca juga: OJK Cirebon memperkuat literasi keuangan syariah untuk kalangan pelajar