Kuningan (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Jawa Barat, menyasar mahasiswa sebagai agen literasi keuangan guna meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan keuangan yang bijak dan mencegah risiko terjerumus ke dalam skema keuangan ilegal.
“Kami berkomitmen memperluas kolaborasi dalam literasi serta inklusi keuangan, salah satunya melalui pelatihan Agen Literasi di Kabupaten Kuningan,” kata Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib dalam keterangannya di Kuningan, Kamis.
Ia menjelaskan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam edukasi keuangan, membantu masyarakat mengambil keputusan yang tepat, serta memberikan contoh pengelolaan keuangan yang sehat.
Atas dasar itu, kata dia, OJK Cirebon melaksanakan kegiatan pelatihan serta edukasi yang melibatkan 200 mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Kuningan pada Selasa (11/2).
Agus menegaskan literasi keuangan sangat penting bagi mahasiswa, mengingat data pengaduan nasabah yang diterima OJK Cirebon per Januari 2025 mencatat ada 87 kasus.
Ia mengungkapkan dari kasus tersebut, tujuh di antaranya melibatkan pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban modus penipuan daring.
“Beberapa mahasiswa terjebak modus scamming yang mengarahkan mereka untuk mengajukan pinjaman di platform ilegal. Akibatnya, mereka harus menanggung kewajiban finansial yang tidak mereka sadari sebelumnya,” katanya.
Dia menuturkan dalam pelatihan itu, mahasiswa dibekali pemahaman mengenai tugas OJK, karakteristik produk keuangan, cara mengelola keuangan, serta mekanisme pengaduan terhadap kasus penipuan keuangan.
“Melalui program ini, kami berharap semakin banyak mahasiswa yang memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat dan mampu berperan aktif dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap risiko keuangan,” tuturnya.
Sementara itu Rektor Universitas Kuningan Prof. Dikdik Harjadi menekankan pentingnya mahasiswa, menjadi teladan bagi masyarakat dalam menyikapi maraknya pinjaman ilegal dan judi online.
“Kami sangat mendukung literasi keuangan dengan memperkuat budaya menabung dan perencanaan keuangan bagi generasi muda,” ucap dia.