Subkelompok sewa dan kontrak rumah mengalami inflasi sebesar 0,90 persen yoy, subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan sebesar 1 persen yoy, serta subkelompok penyediaan air dan layanan perumahan lainnya sebesar 8,49 persen yoy.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi secara tahunan, yaitu tarif air minum Perusahaan Air Minum (PAM) sebesar 0,14 persen, sewa rumah sebesar 0,04 persen, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen.
Amalia menyampaikan bahwa inflasi tersebut terjadi karena adanya penerapan tarif baru oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di sejumlah daerah serta penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi oleh Pertamina.
“PDAM menerapkan tarif baru mulai Januari 2025 yang tagihannya dibayar mulai Februari 2025. Misalnya pada PAM JAYA di Jakarta. Selanjutnya, Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada Februari 2025, yaitu terjadi kenaikan pada rentang 2-8 persen berdasarkan jenis BBM,” imbuhnya.
Baca juga: Deflasi Februari 2025 pertama kali sejak Maret 2000
Baca juga: BPS: Indonesia alami deflasi 0,48 persen mtm pada Februari
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Diskon tarif listrik beri andil terbesar deflasi Februari 2025
