Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa sejumlah komoditas pangan menjadi penyumbang utama deflasi tahunan pada Februari 2025 yang tercatat sebesar 0,09 persen year-on-year (yoy), salah satunya beras dengan andil 0,11 persen.
Ia menyatakan bahwa empat dari lima komoditas utama penyumbang deflasi tahunan Februari 2025 adalah komoditas pangan, yakni beras (dengan andil 0,11 persen), tomat (0,11 persen), cabai merah (0,11 persen), dan daging ayam ras (0,02 persen).
“Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang deflasi secara tahunan Februari 2025 yaitu ada beras andil deflasinya 0,11 persen, tomat andil deflasi 0,11 persen, dan cabai merah andil deflasi 0,11 persen,” ucap Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin.
Sementara satu komoditas lainnya adalah tarif listrik dengan andil terhadap deflasi sebesar 2,16 persen, berkat diskon sebesar 50 persen yang diberikan kepada pelanggan PLN dengan daya listrik 2.200 volt ampere (VA) atau lebih rendah untuk periode pemakaian Januari dan Februari 2025.
Amalia menuturkan bahwa deflasi tahunan yang disumbangkan oleh komoditas pangan terjadi karena sejumlah daerah mengalami peningkatan produksi cabai merah dan cabai rawit serta terdapat penurunan harga jagung di tingkat peternak.
Ia juga menyampaikan bahwa jika dibandingkan tahun sebelumnya, harga beras, tomat, dan cabai merah pada Februari 2025 relatif lebih rendah.
“Memang tahun lalu juga harga beras, tomat, dan cabai merah di bulan Februari (2024) relatif tinggi. Karena biasanya memang pada bulan Januari sampai Februari ini kan untuk (produksi) tomat dan cabai merah sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca,” ujarnya.
