Selain itu, Amalia juga mengatakan bahwa harga beras pada Februari tahun lalu cukup tinggi karena adanya pergeseran musim panen serta kekeringan yang berkepanjangan akibat fenomena El Nino.
“Waktu itu ada El Nino yang berkepanjangan di tahun lalu sehingga waktu itu sempat harga beras di Januari dan Februari 2024 sangat tinggi, sehingga kalau dibandingkan harga beras tahun ini pastinya lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya.
Tidak hanya memberikan andil terhadap deflasi tahunan, ia menyatakan bahwa komoditas pangan juga memberikan andil terhadap deflasi bulanan Februari 2025 yang tercatat sebesar 0,48 persen month-to-month (mtm).
“Daging ayam ras yang harganya turun sehingga memberikan andil deflasi (bulanan) sebesar 0,06 persen. Bawang merah dan cabai merah juga mengalami penurunan harga sepanjang bulan Februari sehingga memberikan andil deflasi masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,04 persen,” ujar Amalia.
Baca juga: Diskon tarif listrik beri andil terbesar deflasi Februari 2025
Baca juga: Deflasi Februari 2025 pertama kali sejak Maret 2000
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS sebut beras beri andil 0,11 persen deflasi tahunan Februari 2025
