Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman meminta Penjabat (Pj.) Bupati Kuningan Agus Toyib untuk menindaklanjuti secara objektif oknum ASN Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan yang nyawer seperti yang terlihat dalam video viral baru-baru ini.
"Saya sudah minta Pj. Bupati untuk mendalami, kemudian menggunakan pendekatan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, ada PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS. Itu pisaunya," ujar Herman di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Baca juga: Pemkab Kuningan sebut 3.168 siswa menjadi sasaran Program MBG perdana
Herman meminta Agus Toyib untuk mendalami apakah ada pelanggaran disiplin ataukah tidak dengan kategori pelanggaranya apakah ringan, sedang, atau berat.
Menurut Herman, bila nantinya ditetapkan sanksi, harus dilakukan secara berimbang dan objektif, entah itu sanksi ringan berupa teguran (surat peringatan), sanksi sedang berupa demosi pangkat, atau sanksi berat berupa pemberhentian dengan tidak hormat.
"Kalaupun harus ada sanksi, harus fair. Tools sudah ada PP tentang disiplin PNS. Kalau masuk dalam pelanggaran disiplin, itu tidak patut maka pendalamannya ada pada pejabat pembinan kepegawaian. Harus fair jangan sampai subjektif," ucapnya.
Herman sendiri menyayangkan adanya kejadian tersebut, terlebih diduga kejadian itu terjadi ketika masih berada pada jam kerja.
Selain itu, Herman mengatakan bahwa Pemprov Jabar juga mengimbau ASN di Jabar untuk tidak melakukan kegiatan di luar pelayanan publik.
"Kami sayangkan karena tugas ASN melayani publik. Walaupun secara konteks kami tidak paham itu konteksnya seperti apa, harus bijak tetapi harus tegas," katanya.
Untuk ASN, dia meminta kepada mereka harus fokus pada pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Hal-hal yang kontraproduktif, tidak patut, kami imbau untuk dihindari. ASN orientasinya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," tuturnya.
