Tingkat hunian hotel di Cianjur selama Natal-Tahun Baru hanya 33 persen

Cianjur (ANTARA) - Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat hunian hotel saat libur Natal dan Tahun Baru 2025 mengalami penurunan dimana tingkat hunian rata-rata hanya 33 persen.

Ketua PHRI Cianjur Nano Indrapraja di Cianjur Kamis, mengatakan tahun lalu saat libur Natal dan Tahun Baru tingkat hunian hotel mencapai 60 persen dari 1.400 kamar yang disediakan sekitar 33 hotel anggota PHRI Cianjur.

"Bahkan ada beberapa hotel yang sudah terisi penuh beberapa hari sebelum malam pergantian tahun, namun tahun ini tingkat okupansi hanya 33 persen karena sepi-nya pendatang yang hendak menghabiskan malam pergantian tahun di kawasan Puncak-Cianjur," katanya.

Sebagian besar wisatawan yang datang ke kawasan Puncak-Cianjur untuk menghabiskan libur tanpa menginap atau hanya mengunjungi obyek wisata dan kembali pulang ke daerah asalnya masing-masing karena takut terjebak antrean di kawasan Puncak.

Termasuk saat libur Natal, tingkat hunian hanya 37 persen dengan lama menginap satu hari sedangkan tingkat hunian tertinggi di beberapa hotel hanya 50 persen, dimana hal yang sama juga dikeluhkan pengelola hotel dan restoran di kabupaten/kota lain.

"Berbagai upaya dilakukan pihak kepolisian guna mengatur arus lalulintas sampai ke wilayah Puncak-Cianjur aman dan lancar tanpa macet, namun angka kunjungan saat libur Natal dan Tahun baru sangat menurun dibandingkan tahun 2023," katanya.

Dia menjelaskan menurunnya tingkat hunian hotel saat Natal dan Tahun Baru disebabkan maraknya villa ilegal yang menawarkan harga lebih murah dengan fasilitas lengkap, sehingga banyak pendatang memilih menyewa villa.

"Kehadiran villa ilegal perlu disikapi pemerintah daerah karena menjadi pesaing tidak sehat bagi pengelola hotel yang harus mengurus izin lengkap sebelum beroperasi, perlu ketegasan pemerintah dalam melakukan penertiban," katanya.

Ditambah minim-nya kegiatan tahunan yang digelar pemerintah daerah untuk menarik minat wisatawan datang berlama-lama ke Cianjur, menjadi penyebab sepi-nya angka kunjungan yang diharapkan dapat ditingkatkan di tahun 2025.

"Harapan kami banyak kegiatan tahunan yang digelar pemerintah dan kami siap bekerjasama mendukung setiap kegiatan guna meningkatkan angka kunjungan di tahun 2025," katanya.