Majalengka (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyebut Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Majalengka, Jabar, bisa menjadi percontohan untuk penerapan lokasi strategis yang memudahkan masyarakat mengakses layanan dari pemerintah daerah.
“Lokasi MPP Majalengka yang berada di pusat kota, sangat memudahkan masyarakat. Ini bisa menjadi model bagi daerah lain di Jawa Barat,” kata Bey di Majalengka, Rabu.
Baca juga: Pemkab Majalengka menganggarkan Rp5 miliar untuk program MBG
Menurutnya, konsep lokasi yang strategis ini memperlihatkan pentingnya perencanaan matang dalam pembangunan MPP.
Ia mengatakan selain strategis, pelayanan di MPP Majalengka juga ramah bagi masyarakat setempat dan para petugas memberikan kinerja yang profesional.
“Saya lihat langsung petugasnya menyapa setiap warga yang datang. Hal ini penting untuk memastikan masyarakat merasa nyaman dalam mengakses layanan publik,” ujarnya.
Bey meminta agar pemerintah daerah di kabupaten dan kota lain di Jabar yang belum memiliki MPP untuk segera membangun fasilitas serupa, dengan mengacu pada keberhasilan Majalengka.
“Konsep yang diterapkan di sini sangat baik, termasuk keterlibatan masyarakat saat grand opening, sehingga mereka langsung memahami apa itu MPP,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan bahwa MPP di daerahnya saat ini menyediakan 40 jenis layanan dari 14 loket, termasuk layanan instansi vertikal seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kementerian Agama, dan Imigrasi.
Pada 2025, pihaknya berencana menambah loket pelayanan dengan memanfaatkan gedung yang saat ini belum digunakan secara optimal.
“MPP di Majalengka ini fungsinya untuk memudahkan masyarakat, dalam mengakses layanan publik. Khususnya yang bersifat administratif,” katanya.