Bandung (ANTARA) -
"Kami sudah melakukan simulasi mengikuti skenario kabinet baru dalam 2025-2029 demi mewujudkan Indonesia Emas 2045 di mana skenarionya 0-8 yakni 0 persen kemiskinan ekstrem dan 8 persen pertumbuhan ekonomi," kata Herman di Bandung, Selasa.
Untuk Jawa Barat, kata Herman, 0 persen kemiskinan ekstrem diharapkan bisa terjadi di tahun 2026, dan pertumbuhan ekonomi 8 persen terjadi pada 2029 sesuai target pemerintah pusat.
"Tahun 2025 menjadi tahun kritis untuk menuju 0 persen, dengan posisi saat ini masih 6,79 persen penduduk miskin ekstrem," ujarnya.
Skenario yang diunggulkan oleh Pemprov Jabar, adalah dengan berkolaborasi dalam program penanganan yang memerlukan pelayanan kesejahteraan sosial atau miskin ekstrem perkotaan di Jabar yang tahap pertamanya akan memindahkan 200 warga Jabar yang miskin ekstrem di Kota Bandung dan Cimahi ke tempat layak (Rusunawa Rancaekek dan Solokanjeruk) kemudian diberikan pelatihan untuk peningkatan ekonominya.
"Salah satunya adalah program penanganan bagi yang memerlukan pelayanan kesejahteraan sosial atau miskin ekstrem, seperti yang tinggal di bawah Jembatan Pasupati, kami latih, bina, dampingi, berikan akses permodalan, dan beri fasilitas rusunawa," ucap Herman.
Untuk laju pertumbuhan ekonomi, kata dia, dengan skenario 8,2 persen di 2029, Jawa Barat diharapkan bisa menembus 5,84 persen dan dinilainya berat.