Kota Bogor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, mencatat ada 169 kejadian bencana alam dan non-alam yang terjadi di wilayah tersebut selama November 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh di Kota Bogor, Minggu, mengatakan total kejadian bencana selama November paling banyak dibandingkan dengan bulan lain di 2024.
“Kejadian paling banyak ialah tanah longsor sebanyak 58 kejadian, pohon tumbang 43 kejadian, bangunan roboh 32 kejadian, angin kencang 26 kejadian, banjir enam kejadian, dan kebakaran empat kejadian,” kata Hidayatulloh.
Ia mengatakan, sebanyak 168 kejadian bencana itu terjadi di seluruh kecamatan se-Kota Bogor. Dengan rincian 43 kejadian di Kecamatan Bogor Barat, 38 kejadian di Kecamatan Bogor Utara, dan 34 kejadian di Kecamatan Bogor Selatan.
Kemudian, kata dia, di Kecamatan Tanah Sareal 29 kejadian, Kecamatan Bogor Tengah 17 kejadian, dan Kecamatan Bogor Timur delapan kejadian.
“Pada bulan ini Kecamatan Bogor Utara paling banyak terdampak tanah longsor dengan total 18 kejadian,” jelasnya.
Akibat ratusan bencana tersebut, Hidayatulloh menyebut, 733 warga dari 216 kepala keluarga (KK) terdampak. Sebanyak satu orang di antaranya meninggal dunia, dan empat orang mengalami luka ringan.
Selain itu, ia mengatakan, sejumlah fasilitas umum juga terdampak bencana. Antara lain sarana pendidikan dua unit, jembatan dua unit, hingga jalan terdampak sepanjang sekitar 100 meter. Empat unit motor juga turut terdampak bencana.
“Total rumah yang terdampak bencana ada 106 unit. Sebanyak 36 di antaranya sempat terendam banjir, kemudian 38 rumah rusak ringan, 43 rumah rusak sedang, dan 25 rumah rusak berat,” jelasnya.
Hidayatulloh memastikan, seluruh dampak kejadian bencana sudah dilakukan asesmen dan dilakukan penanganan oleh BPBD Kota Bogor dan unsur penyelamatan lainnya.
Di samping itu, ia terus mengimbau masyarakat untuk terus siap siaga menghadapi bencana hidrometereologi. Khususnya bagi warga yang tinggal di lokasi bantaran sungai dan tanah dengan topografi berundak atau tebingan.